6. Rekomendasi Tindakan untuk Mengatasi Tantangan dan Kritik
Transformasi akuntansi menuju sistem pelaporan real-time dan Smart Disclosure memang menjanjikan kemajuan yang signifikan dalam efisiensi dan transparansi. Namun, tantangan yang dihadapi dalam implementasinya sangat kompleks dan beragam. Untuk menghadapi tantangan ini, rekomendasi tindakan yang tepat harus didesain untuk memastikan bahwa teknologi yang digunakan tidak hanya efektif, tetapi juga adil, aman, dan dapat dipertanggungjawabkan. Di bawah ini, saya akan mengungkapkan beberapa rekomendasi kritis yang harus diambil untuk mengatasi tantangan ini secara holistik, dengan tujuan membangun sistem pelaporan yang lebih baik dan lebih aman.
6.1 Regulasi: Menyusun Standar Global untuk Laporan Real-Time dan Disclosure Berbasis Relevansi
Penyusunan standar global untuk laporan real-time dan disclosure berbasis relevansi adalah langkah fundamental untuk menciptakan keseragaman dalam sistem pelaporan keuangan di seluruh dunia. Tanpa standar yang jelas, setiap negara atau perusahaan akan mengadopsi sistem yang berbeda, menciptakan ketidakpastian dan menghambat kolaborasi lintas negara.
Salah satu langkah penting adalah menciptakan kerangka regulasi yang mendukung pelaporan yang berbasis waktu nyata dan Smart Disclosure, yang memperhitungkan relevansi dan materialitas informasi yang diungkapkan, tanpa membanjiri pemangku kepentingan dengan data yang berlebihan. Kerjasama antara badan akuntansi internasional seperti FASB (Financial Accounting Standards Board) dan IASB (International Accounting Standards Board), bersama dengan pemerintah dan industri teknologi, adalah hal yang krusial. Mereka perlu merancang standar yang mendukung integrasi teknologi tanpa mengorbankan prinsip-prinsip dasar akuntansi dan transparansi.
Regulasi yang disusun harus mencakup ketentuan mengenai jenis informasi yang harus diungkapkan secara real-time, serta bagaimana mengelola data yang sangat besar agar tidak merusak integritas laporan. Pemerintah, regulator, dan organisasi akuntansi internasional harus bekerja sama untuk memastikan bahwa standar tersebut tidak hanya relevan secara lokal, tetapi juga mampu diimplementasikan secara global.
6.2 Penguatan Keamanan Data: Investasi dalam Teknologi Keamanan Siber
Keamanan data adalah elemen yang tidak dapat ditawar lagi dalam sistem pelaporan keuangan berbasis teknologi canggih. Dengan pengungkapan informasi real-time yang semakin mendalam, potensi risiko kebocoran data dan serangan siber meningkat. Keamanan siber harus menjadi prioritas utama, dengan investasi yang signifikan dalam teknologi enkripsi lanjutan dan blockchain untuk menjamin integritas data.
Salah satu langkah yang sangat penting adalah meningkatkan investasi dalam blockchain, yang memiliki potensi untuk memberikan transparansi dan keamanan dalam pelaporan keuangan. Dengan memanfaatkan distributed ledger technology (DLT), setiap transaksi dapat dilacak secara transparan dan aman, sehingga mengurangi risiko manipulasi data. Blockchain juga memungkinkan otentikasi data secara real-time, yang menjadikannya pilihan yang sangat relevan dalam konteks Smart Disclosure.
Namun, penguatan keamanan data bukan hanya soal infrastruktur teknologi. Pelatihan akuntan tentang mitigasi risiko keamanan juga sangat penting. Akuntan harus dibekali dengan pemahaman yang kuat tentang ancaman siber, protokol keamanan, dan bagaimana melindungi data sensitif dari kebocoran atau serangan. Pelatihan ini perlu menjadi bagian integral dari kurikulum pendidikan akuntansi di berbagai jenjang pendidikan.
6.3 Pengembangan Infrastruktur Teknologi: Mendorong Adopsi oleh Perusahaan Kecil dan Negara Berkembang