Rumusan Masalah
Bagaimana munafik strategis dapat dipandang sebagai kebajikan konstruktif dalam relasi sosial?
Bagaimana Virtue Ethics, Cognitive Dissonance, dan Emotional Intelligence mendukung praktik munafik strategis dalam menjaga harmoni sosial?
Apa batasan etis antara munafik strategis yang adaptif dan kepalsuan manipulatif?
Tujuan Penulisan
Artikel ini bertujuan untuk:
Menganalisis munafik strategis sebagai mekanisme etis dan adaptif dalam interaksi sosial.
Menunjukkan bagaimana integrasi tiga kerangka teoretis mendukung konsep ini.
Memberikan pemahaman baru tentang pengelolaan emosi negatif sebagai strategi harmonisasi sosial dalam masyarakat kontemporer.
Signifikansi Kajian
Kontribusi artikel ini terletak pada reinterpretasi konseptual tentang kemunafikan, dari sesuatu yang dianggap negatif menjadi strategi etis yang pragmatis dan adaptif. Dalam konteks masyarakat modern, konsep ini memiliki relevansi praktis dalam berbagai bidang, seperti diplomasi sosial, kepemimpinan, resolusi konflik, dan hubungan interpersonal. Dengan menggabungkan pendekatan multidisiplin dari filsafat, psikologi, dan kecerdasan emosional, kajian ini menawarkan kerangka berpikir baru bagi individu dan masyarakat untuk menghadapi kompleksitas relasi sosial dengan lebih bijaksana.