[3] Direktorat Jenderal Perikanan. 1994a. Evaluasi Pemanfaatan Sumber daya Ikan dalam Rangka Pengembangan dan Pengendaliannya. Departemen Pertanian. Jakarta.
[4] FAO Fisheries Department. 2002. Implementation of The International Plane of Action to Prevent, Deter and Eliminate Illegal, Unreported and Unregulated Fishing. FAO Technical Guidelines for Responsible Fisheries. No. 9. Rome, 122p.
[5] Nikijuluw, V.P.H. 2005. Politik Ekonomi Perikanan : Bagaimana dan Kemana Bisnis Perikanan. Fery Agung Corporation (Feraco), Jakarta..................................................................................................................................................................................................
Menteri KKP Jangan Loyo Brantas Ilegal Fising
marak kapal asing yang ditahan diperairan natuna
Anambas-Departemen Kelautan dan Perikanan haruslah mampu menuntaskan segala persoalan yang menghadang, nyatanya tidak semudah membalik telapak tangan. Beragam persoalan cenderung bersifat lintas sektoral dan telah membudaya di masyarakat sehingga penanganannya perlu dilakukan secara terkoordinasi, kemitraan, aliansi, kolaborasi antar komponen serta dilakukan secara berkesinambungan.
Meskipun beragam persolan belum mampu dituntaskan, setidaknyansejumlah keberhasilan lain patut juga kita perhatikan. Artinya, kita masih menaruh harapan pada sektor ini, apalagi bila beragam permasalahan yang menghadang mampu dituntaskan.
Seperti terlihat dewasa ini di ujung utara Indonesia Kondisi illegal fishing kembali marak di perairan Kabupaten Natuna. Karena itu, warga mendesak Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), untuk lebih gencar melaksanakan patroli laut untuk memberantas aksi illegal fishing yang dilakukan para nelayan asing, dan bukannya malah menarik kapal patrol KKP Hiu Macan dan menggantinya dengan kapal patroli perang.
Tokoh Masyarakat Anambas, Buyung Silin, menilai dengan sistim pengamanan oleh Kapal Perang dikuatirkan tidak dapat berjalan efektif menyisir kawasan ilegal fishing bahkan akan semakin marak pencurian ikan di perairan tersebut kepada media ini Pekan lalu di Anambas Provinsi Kepri menjelaskan.
Buyung menjelaskan teknologi kapal asing selelau lebih canggih baik dari kecepatan maupun sarana radar deteksi mereka lebih di unggulkan,Ujarnya.