Mohon tunggu...
Aldo Manalu
Aldo Manalu Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Lelaki kelahiran Bekasi, 11 Maret 1996. Menekuni bidang literasi terkhusus kepenulisan hingga sampai saat kini.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Rania #11

3 November 2014   21:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:47 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang itu membuka topeng nya

" ARMAND ! "

Armand menatap Rangga dengan pandangan dingin dan kosong . Dendam yang memuncak di hatinya , tak sabar lagi ingin dilampiaskan pada temannya itu .

" Waktu nya kau menyusul teman - teman mu , Rangga ... "

Tanpa memberinya kesempatan untuk berbicara , Dia menarik pelatuk pistol itu sampai 4 kali dan peluru - peluru itu menembus dada nya dan darahnya membuncah mengenai dinding  , mengantarkan dirinya pada kematian yang begitu cepat dan tanpa mengenal rasa belas kasihan sama sekali .

Mas Kino , kini sudah keluar dari mess nya . Sudah tugasnya sebagai pengawas ruang untuk membukakan ruangan kuliah yang akan dipakai untuk kegiatan perkuliahan . Tapi sebelum dia hendak membuka ruangan kuliah , dirinya ingin sekali menuju kamar mandi . Dia sempat terusik dengan suara letupan senjata angin , yang mengganggu tidurnya malam tadi . Dia ingin sekali melihat apa yang terjadi di sana , tapi rasa kantuk yang masih merajainya , diputuskannya untuk melanjutkan tidurnya yang sempat terganggu itu .

Kini dirinya sudah berada di kamar mandi . Sontak dia terkejut , melihat mayat seorang pria terbujur kaku , dengan tubuh bersimbah darah di depan kamar mandi . Pikirannya melayang dan menduga pasti ada korban lain yang berada di dalamnya . Dengan tubuh sedikit gematar , dilangkahinyalah mayat pria itu dan langkah kaki juga bergetar masuk ke dalam . Ternyata dugaannya benar . Ada kagi mayat seorang pria tewas mengenaskan . Darah kering membasahi dinding kamar mandi . Mas Kino yang mampu menahan kepanikannya , berlari keluar sambil berteriak minta tolong . Pada saat itu selasa pagi yang sudih , mendadak mencekam karena kasus pembunuhan misterius menimpa 2 pria malang tersebut .

" Nah , begitulah . Kau sudah tahu kan bagaimana cara membunuh mereka semua , kini tibalah saat nya untuk kalian bertiga menyusul teman - teman kalian ... " katanya sambil mengeluarkan sebilah pisau dari saku celana nya .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun