Mohon tunggu...
Aldo Manalu
Aldo Manalu Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Lelaki kelahiran Bekasi, 11 Maret 1996. Menekuni bidang literasi terkhusus kepenulisan hingga sampai saat kini.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Rania #11

3 November 2014   21:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:47 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melihat hal itu , Lenni mencoba menghibur Rangga yang masih diselimuti kesedihan .

" Sabar ya Rang , kamu harus bisa mengikhlaskan kepergian Rania . Mungkin ini sudah kehendak yang di atas . " sambil menepuk lembut pundak Rangga .

Melihat kedatangan Rangga yang tiba - tiba , tersulutlah emosi ayah Rania mengingat Rangga selama ini menghilang , muncul lagi ketika Rania sudah meninggal .

" EH , KAMU LIAT INI ! ANAK SAYA , MENINGGAL GARA - GARA KAMU ! DASAR LAKI - LAKI GAK BERTANGGUNG JAWAB ! BIAR SAYA HABISI KAMU SEKARANG ! " emosi ayahnya tak terbendung ketika tangannya mengepal keras dan mencengkram leher Rangga , hendak bersiap memukul nya .

" Jaga emosi mu , Pa ! Ini bukan semata salah Rangga . Kini Rania sudah tiada .   Kita ikhlaskan saja , ini sudah jadi kehendak Yang Maha Kuasa , pak ! " timpal sang ibu .

Lenni yang ada di samping Rangga pun tak bisa berbuat banyak , meredam luapan emosi ayah Rania , hanya bisa tertunduk lesu .

" Dasar manusia biadab ...! "

Terdengar desis suara dari balik pohon tetapi ketika dilihat nya dari belakang , tidak ada seorang pun . Mungkin hanya halusinasi nya saja .

Malam hari ini bulan sedang purnama . Sinarnya memancarkan cahaya pada suatu tempat nan ramai . Di sebuah bar , di antara kelap - kelip lampu berwarna - warni , suara musik disco yang berdentum begitu keras , mungkin bisa memekakkan telinga siapa yang mendengarkan nya .

Terlihat ada 4 orang pemuda duduk melingkar di sebuah meja , sedang serius membicarakan sesuatu hal .

" Eh kawan - kawan . Denger - denger , polisi sudah mengantongi identitas para pelaku pembunuh Rania ..? " tutur Jack .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun