Mohon tunggu...
Aldo Manalu
Aldo Manalu Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Lelaki kelahiran Bekasi, 11 Maret 1996. Menekuni bidang literasi terkhusus kepenulisan hingga sampai saat kini.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Rania #11

3 November 2014   21:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:47 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Armand masih ingat saat dia keluar diam - diam sambil mengendap - endap agar dia tidak ketahuan oleh Rangga yang pada saat itu sedang tertidur . Tetapi Armand berusaha menyingkirkan semua ingatan nya saat dia menyatakan cinta nya pada Rania , tetapi Rania menolaknya . Sungguh kenyataan pahit yang harus diterimanya . Armand kemudian keluar dari kamar nya sekaligus untuk memesan makanan .

Senja juga sudah berganti malam . Jam dinding berdetak menunjukkan pukul 9 malam . Di kamar nya memang tersedia TV tetapi Armand sedang tidak mau menonton , dia memilih untuk duduk di depan teras sambil minum secangkir kopi yag telah dia pesan tadi .

Armand mengamati sekelillingnya , rimbunan pepohonan yang berselimut kegelapan malam dan jalan yang juga terlihat sepi . Mungkin sebagian orang akan memilih duduk bersama keluarga di dalam rumah dan menonton TV , tapi tidak dengan Armand . Baginya pemandangan seperti itu s'perti lukisan alam di malam hari dan lagipula suasana tak terlalu gelap , karena bulan sedang purnama .

Armand menyeruput segelas kopi yang ada di tangan nya , masih terasa hangat di dalam perutnya .  Armand masih mencemaskan bagaimana keadaan Rania di sana dan apakah Lenni sudah melakukan apa yang dia katakan tadi siang sebelum dia berangkat .

Suara Handphone berbunyi membuyarkan lamunan Armand dan segera melihat layar handphone .

" Nomor ini lagi ..!

" Halo ?! "

" Oh .. kukira kau sudah tak peduli lagi dengan teman mu . Jangan bersantai dulu , temanmu sedang dalam bahaya kan ? Jika kau ingin melihat teman mu selamat . kuharap kau datang secepatnya . "

Armand mematikan handphone nya dengan perasaan gusar dan masuk ke dalam losmen karena udara malam semakin dingin dan kopi di cangkir nya sudah habis diminum .

Malam telah berganti pagi , Armand sudah bersiap untuk pergi dari losmen itu dan meneruskan perjalanan nya menemukan Rania . Dia berangkat setelah dia memberikan kunci kamar dan uang sewa kamar nya .

Sudah agak jauh perjalanannya dari losmen tersebut , kini dia melintasi jembatan penghubung antara desa Batu raja dengan pulau Hinako yang panjang nya sekitar 300 meter .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun