Komplek Mega Land
Jalan Kertas blok 67 A .
Ia mengucapkan terima kasih kepada perempuan itu dan menuju ke tempat parkir . Setelah dirinya membayar uang parkir , ia langsung melesat ke komplek Megaland .
Ribuan derap langkah pejalan kaki dan desauan mesin menambah keriuhan kota kecil di mana aku berada sekarang . Ini bukan pemandangan yang asing lagi baginya , namun inilah gambaran kecil kehidupan orang - orang di sana .
Ia memacu sepeda motornya kencang dan tiba juga di alamat yang tertulis dalam kertas itu . Ia bertanya - tanya pada setiap orang yang berjalan di sepanjang jalan itu untuk mencari rumah pemilik lukisan itu .
Tapi dirinya hanya melihat sebuah rumah mewah bercat ungu bertingkat 2 yang telah dipasang garis polisi . Endra sempat ragu apakah ini alamat yang dituju dalam kertas itu , benar . Namun keraguannya hilang , ketika seseorang dari belakang mendekatinya .
" Rumah ini sudah lama disegel pihak kepolisian . " ujar lelaki berambut pendek itu .
" Anda siapa ? " tanyanya .
" Saya Kristanu , penjaga rumah ini . "
Sepintas , wajah lelaki itu tampak pucat dengan tatapan bulat memandangku . Ia agak risih dipandang seperti itu , namun dirinya bersikap biasa - biasa dan lelaki itu melanjutkan ceritanya .
" Menurut berita yang tersiar , dua hari yang lalu , di rumah ini ditemukan seorang laki - laki dan perempuan tewas mengenaskan . Mayat lelaki itu tergantung dengan seutas tali tambang di depan mayat perempuan yang tubuhnya bersimbah darah . Kuat dugaan , mayat perempuan itu sudah dibunuh oleh lelaki itu . " ujar lelaki itu datar .