Aku :Â Kau bilang akan memberikan ide-ide dan permainan yang menarik. Terus terang aku benci, awalnya mereka berkata bahwa aku akan nyaman di sini. Kenyataannya, aku sering sekali dimasukkan ke kamar ini. Tidak jarang dengan dipukul dan diikatkan di atas ranjang (melihat ranjang dan bergumam) memang lebih mirip ranjang penyiksaan.
Dia :Â (tertawa) Ya. Tapi sebelumnya kutanya, kau sudah ingat semuanya?
Aku :Â Tentang apa?
Dia :Â Tentang kau sendiri, Bodoh!
Aku : O, sedikit banyak tentu aku sudah ingat, tentu saja dengan sedikit panduan darimu. Misalkan kau bertanya dan sedikit-sedikit aku akan mengingatnya, tapi kau harus membantuku pula mengingatnya. Yah, pasti karena obatku itu, pil-pil itu menolongku untuk mengubah aku menjadi aku yang baru dan aku tidak akan pernah dilanda lupa lagi. Sebentar lagi pasti mereka datang untuk memberikan bagianku untuk hari ini. Kau mau berbagi pil-pil itu denganku?
Dia :Â (ekspresi jijik) Kau memang jangkrik!
Aku :Â Jangkrik! (tertawa)
Dia :Â Jangkrik (tertawa)
Aku :Â Apa? Apa?
Dia :Â Ingatlah! (menatap tajam cukup lama) bicaramu malah melantur. Kau belum ingat juga?
Aku :Â Sedikit.