Aku :Â Kau salah, aku selalu berdoa. Kau hanya tidak mengenalku saja.
Dia :Â Ya, mungkin memang kau selalu berdoa.
Aku :Â Nah, jadi apa yang aneh dengan aku berdoa?
Dia :Â (berbisik) Doamu kosong.
Aku :Â (tertawa) Ah, kau memang jangkrik!
Dia :Â Jangkrik! (tertawa)
Aku :Â Jangkrik! (tertawa)
Dia :Â (wajahnya berubah bersungguh-sungguh) Tapi, sungguh..doamu kosong. Tidak ada getaran yang sama seperti jika seorang pendosa berdoa dan memohon dengan tulus. Kau seperti tukang obat keliling yang menawarkan sesuatu yang palsu.
Aku :Â Oya? Tahu apa kau tentang doa?
Dia :Â Entahlah, aku tak pernah berdoa.
Aku :Â Tapi kau berani menggugat doaku. Lucu.