Dia :Â (menjulurkan lidah)Â Tidak perlu. Makanlah saja.
Aku : Kau tak makan?
Dia :Â (menggeleng dan tersenyum)
Aku :Â (nyengir) Ya sudah, aku sudah menawarimu (mulai makan dengan lahap).
Dia :Â Kau bisa semakin gemuk di sini.
Aku :Â Kenapa? (mulut penuh).
Dia :Â Lihat saja cara makanmu. Bagaimana bisa kau melakukannya? Kau bayangkan butiran nasi itu sebagai apa?
Aku :Â Ya sebagai nasi, apa lagi? (mulut penuh, menelan tergesa-gesa).
Dia : Pelan-pelan saja, memangnya kau mau kemana?
Aku :Â (menghabiskan semua dengan tidak tersisa hanya dalam beberapa menit) Aku tidak sabar akan mendengarkanmu.
Dia :Â Gila, memangnya aku pendongeng?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!