kuat. Ayah akan di sini, menunggumu."
Alister tersenyum lemah. "Ister sayang Ayah juga..."
Operasi berlangsung berjam-jam. Setiap menit terasa seperti seabad bagi Alex, yang duduk di ruang
tunggu dengan tangan gemetar. Harapannya berayun antara takut dan doa, berharap kali ini
anaknya bisa bertahan lagi.
Namun, setelah berjam-jam menunggu, dokter keluar dari ruang operasi dengan wajah muram. Alex
bisa merasakan jawaban sebelum kata-kata itu keluar. Alex berusaha menyangkal semua perasaan
itu dan berharap semua akan baik - baik saja.
"Kami sudah berusaha yang terbaik, Pak Alex. Tapi jantung Alister terlalu lemah. Dia tidak bisa
bertahan."
Dunia Alex kembali runtuh. Tubuhnya terasa kaku, tak mampu menerima kenyataan. la berjalan