mungkin tidak banyak. Ayah janji, kalau kamu bangun, Ayah akan selalu ada buatmu. Tolong bangun,
Nak..."
Beberapa hari kemudian, hal yang diharapkannya terjadi dan dia sangat bersyukur. Alister membuka
matanya perlahan. Alex yang sedang tertidur di sampingnya langsung terbangun dan melihat
putranya menatapnya dengan lemah.
"Ayah." Alister berbisik dengan suara serak.
"Ister! Akhirnya kamu sadar, Ayah sangat bersyukur! Terima kasih sudah mau bertahan ya, Nak."
Alex menggenggam tangan putranya lebih erat. Matanya basah oleh air mata kebahagiaan. "Ayah di
sini, Nak. Ayah akan selalu di sini."
Setelah masa kritis terlewati, Alister dipulangkan dari rumah sakit untuk menjalani pemulihan di
rumah. Meski sibuk, Alex berusaha untuk selalu ada di sisi anaknya. Setiap pagi, ia memastikan untuk