"Siapa yang aneh! Aku belum tahu namamu!"
"Apa namaku penting?" tanyanya.
"Apa kau mau kupanggil 'kau' setiap saat?" Siruva tanya balik.
"Memangnya kita akan bertemu setiap hari?"
Tuhan, berilah Siruva kesabaran menghadapi manusia yang satu ini.
Remaja itu menghela napas. "Aku Cater. Cater Roseheart."
"Roseheart? Maksudmu kau anak dari konglomerat itu?"
"Diamlah." kata Cater datar. Dirinya sama sekali tidak menunjukkan ketertarikan.
Siruva merasa dirinya tidak perlu menanyakan tentang keluarga Cater. Keheningan tercipta di antara mereka. Siruva memandang lekat manusia di depannya.
"Apa?" tanya Cater, merasa tidak nyaman dengan pandangan Siruva.
"Kau memakai seragam- dari sekolah elit itu?"