Langkahnya begitu lembut, hampir tak bersuara. Sepertinya ia berusaha untuk tidak membangunkan orang itu. Anak itu duduk di sebelahnya, dengan hati-hati. Matanya menatap lekat wajah yang tertidur. Semenit, dua menit, tiga menit, anak itu masih menatapnya. Tidak bergerak sedikitpun.
Entah berapa lama sesudahnya, sepasang kelopak mata bergerak-gerak kecil, menandakan orang itu akan bangun. Mata dibuka perlahan kemudian tertutup kembali karena banyaknya cahaya yang masuk ke dalam matanya tiba-tiba. Setelah menyesuaikan diri dengan beberapa kali berkedip, ia menengok ke sebelah kirinya. Ia merasakan dirinya telah ditatap oleh seseorang.
"!?"
Mata yang tadinya mengantuk kini benar-benar terbuka lebar. Ia kaget ada orang di sebelahnya saat ia terbangun.
Anak yang sedari tadi menatapnya ikut berjengit kaget karena gerakan tiba-tiba yang dilakukan remaja itu.
"Jangan menatap orang yang sedang tidur seperti itu!"
Anak itu tampaknya bertambah kaget karena kalimat yang diucapkan remaja yang baru saja bangun itu.
"K... kau...." kata anak itu terbata-bata.
"Hah? Apa?"
"Kau bisa melihatku!?"
Pertanyaan aneh. Tentu saja, kan?