"Iya. Aku gak pengen kamu hilang. Nanti kalau kita sudah berpisah di bandara, kamu ke pekerjaan kamu, dan aku juga ke pekerjaan aku, kamu masih mau nemui aku kan, suatu saat nanti? Kamu masih mau berkontak dengan aku kan?" Tanya Noel dengan sedikit rasa khawatir dari nada suaranya.
Dan Nisa benar-benar gak percaya dengan pendengarannya. Nisa berulang kali menarik nafas panjang untuk menenangkan detak jantungnya. Dan dia mengangguk untuk menjawab pertanyaan Noel.
"Iya, kita kan sudah bertukar kontak. Aku akan hubungi kamu kalau pekerjaanku sudah selesai. Gak akan lama kok. Paling Cuma 1-2 minggu saja."
Dan Noel tampak lebih sumringah.
"Baiklah kalau begitu. Aku lega mendengarnya. Nanti mampirlah ke rumahku, aku akan jemput kamu dimana. Nanti kabari saja."
"Okay, nanti bisa diatur. Hehehe..."
"Kita selfie dulu ya." Ajaknya. Dan Nisa akhirnya mau diajak selfie oleh Noel. Foto-foto mereka cukup banyak, dan Nisa akan menguploadnya nanti ketika sudah sampai tujuan.
Ketika sudah sampai tujuan, Noel menunggu Nisa dulu untuk bertemu dengan managernya di bandara. Dan memastikan Nisa sudah bertemu dengan orang yang dikenalnya sebelum dia tinggalkan. Namun ada satu hal yang dilupakan Nisa. Di Belanda ternyata masih dingin juga. Dia gak bawa jaket tebal. Karena dia kan niatnya liburan di Bali, jadi ya gak bawa jaket tebal juga.
Noel yang mengatahui hal ini lantas membuka kopernya dan menyerahkan jaketnya. Jaketnya lumayan tebal juga, hanya saja terasa pas di tubuh Nisa, dan aromanya mengingatkan dia ketika dia dekat dengan pemiliknya.
"Sekarang kamu jadi ada alasan untuk bertemu denganku lagi nanti." Ucapnya. Dan Nisa hanya tertawa saja.
"Baiklah." Dan kemudian tak lama lagi, managernya datang dan Nisa harus berpisah dengan Noel di sana.