Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Tantangan Menulis Novel 100 hari] Buku Biru 70,71,72, dan 73

3 Juni 2016   16:51 Diperbarui: 3 Juni 2016   16:55 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku di pinjami truck dari kesatuan mas Harun dulu dan mengangkat almari serta rak buku dan juga meja kursi kami dan aku juga mengakat juga perabot rumah tangga kami yang berat-berat ke bak truck ini dan mereka membuatk aku semangat. Mba min menyuguhkan makanan ringan dan juga minuman teh kepada mereka dan salah satu mendekati saya.

“Kokap bu?”

“ya “

“arahnya Wates”

“ya tiga kila barat Wates mas”

“siap bu”

Mereka selalu begitu menyambut aku seakan mereka melihat  mas Harun ya atasan mereka masih hidup disampingku. Kenangan yang indah tidak bisa aku lupakan di asarama ini tetapi bukankah ini milik pemerintah dan aku tahu inilah awal aku hidup sebagai masyarakat biasa yang entah mengapa aku selalu merindukannya dikala di asrama waktu itu.

“enakan disini jeng” kata seorang ibu asrama

“maaf aku mau pulang kampung” kataku polos

“ya jauh ya Kulon progo”

“deket cuma barat Jogja” kata ibu yang lain

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun