Aku di pinjami truck dari kesatuan mas Harun dulu dan mengangkat almari serta rak buku dan juga meja kursi kami dan aku juga mengakat juga perabot rumah tangga kami yang berat-berat ke bak truck ini dan mereka membuatk aku semangat. Mba min menyuguhkan makanan ringan dan juga minuman teh kepada mereka dan salah satu mendekati saya.
“Kokap bu?”
“ya “
“arahnya Wates”
“ya tiga kila barat Wates mas”
“siap bu”
Mereka selalu begitu menyambut aku seakan mereka melihat mas Harun ya atasan mereka masih hidup disampingku. Kenangan yang indah tidak bisa aku lupakan di asarama ini tetapi bukankah ini milik pemerintah dan aku tahu inilah awal aku hidup sebagai masyarakat biasa yang entah mengapa aku selalu merindukannya dikala di asrama waktu itu.
“enakan disini jeng” kata seorang ibu asrama
“maaf aku mau pulang kampung” kataku polos
“ya jauh ya Kulon progo”
“deket cuma barat Jogja” kata ibu yang lain