Untuk terakir kalinya Ristya menulis dalam selembar kertas yang ingin dia simpan berdekatan dengan makam ibunya.
      ~Aku sukses dan tidak gagal dalam meraih semua impian dan cita-citaku. Namun aku gagal dalam menemani ibu sampai detik terakhir ibu pergi. Ibu pergi meninggalkanku untuk selamanya. Ketika ibu pergi dan tidak pernah kembali, akankah ayah datang kembali meski hanya sekedar menyapa? Tidak mungkin bagiku. Terimakasih untuk ibu, karena telah menjadi saksi atas tercapainya semua cita-citaku. Kini, semua hanyalah tinggal kenangan. Aku berjanji tidak akan pernah menyerah. Aku berjanji untuk selalu mengejar cita-citaku. Aku persembahkan kejuaran pertama ditingkat provinsiku untuk ibu. Nanti, aku akan persembahkan kembali untuk ibu, ketika aku sudah menjadi atlit nasional. Terimakasih untuk selamanya. Semoga ibu tenang disana. Tunggu aku bu. I love you forever~         Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H