''Iya iya ibu aku mengerti, bercanda ko. Yasudah bu, sekarang mending pindahin ke FTV aja.'' Balas Ristya.
''Eh gimana kamu di sekolah? Belajarnya lancar? Gak pernah macem-macem kan?'' Tanya ibu.
''Baik-baik aja ko bu aman. Do'akan aku untuk dimudahkan dalam belajar ya bu.'' Balas Ristya meminta do'a.
''Tanpa dimintapun, ibu selalu memanjatkan do'a untukmu ris.'' Balas ibu.
*Part 7*
      Kini, Ristya sudah beranjak remaja dan waktunya melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Ristya masuk sekolah SMA Negeri 1 Pandelan. Ya, sekolah favorit itu menjadi satu-satunya impian Ristya dari semenjak SD.
''Selamat ris kamu masuk SMA yang kamu impikan. Lagi dan lagi ibu menjadi saksi atas terwujudnya impianmu.'' Ucap ibu.
''Iya bu aku pun sangat bangga. Tidak ada yang sia-sia atas apa yang aku usahakan.'' Balas Ristya.''
''Ibu tidak menyesal melahirkanmu ris.'' Balas ibu dengan tatapan mata yang sedikit sendu.
''Ngomong-ngomong ibu tidak ada niatan untuk mencarikan aku ayah baru bu? Hehe.'' Ucap Ristya dengan tersenyum jaim.
''Ih kamu bicara apa sih ris. Memangnya kamu mau?'' balas ibu dengan suasana serius.