Â
"Kamu itu tak punya bakat buat marah."
Â
"Ah."Â
Â
"Ha ha ha." Aven hanya terbahak.
Â
"Eh. BTW, kamu masih rajin berobat?" tanya Lumbung serius. Aven terkejut. Ia tak menduga Lumbung menanyakan hal itu lagi. Sejak dulu. Ia selalu begitu.Â
Â
Aven cepat-cepat menetralkan wajahnya yang mendadak tegang. Ia Lumbung. Bukan orang lain. Ia selalu melihat saat dirinya sekarat.
Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!