Â
"Masa depan tak harus berakhir di cangkir kopi, Ven! Ingat, bagaimana jika Tuhan menakdirkanmu untuk punya istri dan anak? Kamu membebani mereka dengan sakitmu? Pikirkan itu!" Suara Lumbung tak kalah tinggi.
Â
"Tuhan itu Mahakuasa! Jika Ia menikahkanku, Ia yang akan memberi jalan. Itu konsepnya. Kamu juga harus paham itu!"
Â
"Aku tahu itu. Apa salahnya jika kamu berusaha mulai dari sekarang?"
Â
"Tidak ada yang salah!"
Â
"Lalu?"
Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!