Mohon tunggu...
Mustofa Ludfi
Mustofa Ludfi Mohon Tunggu... Lainnya - Kuli Tinta

Bapak-bapak Beranak Satu :)

Selanjutnya

Tutup

Roman

Siluet-Buku I (Tuhan Maha Pemberi Kejutan)-11

3 September 2024   23:58 Diperbarui: 4 September 2024   00:10 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

 Tapi Aven sadar, ia bukan malaikat. Saraf-sarafnya normal. Ia merasakan pedih. Sakit. Berdarah-darah. Lalu ia bertanya, kenapa monster itu suka sekali menggigit livernya?

 

Ratusan detik telah berlalu. Tapi jawaban tentang pertanyaan itu tidak kunjung tiba. Aven tidak pernah menyerah. Ia tetap yakin jika suatu saat nanti akan ada orang yang bisa menangkap monster itu. Ia yakin, orang itu adalah kiriman Tuhan. Tidak seperti Kun, Lumbung, Mirna, dan masih banyak lagi. 

 

Hidup itu tak ubahnya teka-teki Tuhan yang tidak mudah untuk dipecahkan. Dalam perjalanan hidup, Aven harus mencari jawaban kenapa Tuhan harus menitipkan monster itu di tubuhnya. Lalu kenapa Tuhan mengambil orang tuanya cepat-cepat.  

 

"Siapa sebenarnya Lalang?" tanya Lumbung pelan. 

 

"Jangan tanya tentang ia. Aku muak dengan itu!"

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun