Mohon tunggu...
Mustofa Ludfi
Mustofa Ludfi Mohon Tunggu... Lainnya - Kuli Tinta

Bapak-bapak Beranak Satu :)

Selanjutnya

Tutup

Roman

Siluet-Buku I (Tuhan Maha Pemberi Kejutan)-11

3 September 2024   23:58 Diperbarui: 4 September 2024   00:10 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Dua sahabat itu berjalan beriringan. Menaiki Tangga yang terbuat dari kayu mahoni. Tidak diplamir dan tidak diplitur. Dibiarkan natural. Hanya bekas sentuhan amplas saja yang tampak nyata di mata. 

 

Kaki itu terus naik. Mata Aven mengedar ke mana-mana. Suasana dua tahun lalu tidak berubah. Dinding di dekat tangga juga masih perawan, belum menikah dengan lukisan ataupun ukiran. Dinding itu putih mulus. Sawang-sawang kecil terlihat sangat akrab dengan lugunya warna dinding. Semua sama, tidak berubah. Sejak dulu, pemandangan itu selalu memikat dua matanya.

 

"Ibumu apa kurang duit?"

 

"Maksudmu?"

 

"Gendeng, kon. Ditanya malah ganti tanya!"

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun