"Sudahlah, jangan terlalu dipikirin, Yah. Kita hadapi bersama-sama ujian ini. Insya Allah, semua akan cepat berlalu. Kita kuat karena kita bersama." Siska menggenggam tangan sang suami.
"Ayah tahu tidak, sekarang orang-orang lagi ramai ngomongin soal tanaman hias? Jadi ibu ada ide, gimana kalau kita jual saja tanaman-tanaman hias yang ada halaman rumah? Kebetulan tanaman hias kita, ibu rasa sudah terlalu banyak," lanjutnya.
"Wah, bagus, tuh. Nanti ayah akan bantu untuk mempromosikannya supaya rencana Ibu untuk berjualan tanaman hias itu berjalan."
"Tapi, hp Ayah ‘kan sudah dijual buat kebutuhan sehari-hari kita kemarin, hp ibu juga sudah lama rusak, kalau pakai hp Dirga 'kan nggak mungkin karena selalu dipakai sekolah online. Jadi bagaimana cara kita untuk mempromosikan tanaman hias kita? Terus cara kita berjualan di masa seperti sekarang ini, gimana? Karena yang ibu tahu, banyak sekali aturan dan protokol yang harus kita lakukan, Yah," beber Siska.
Setelah beberapa detik mereka terdiam memikirkan bagaimana cara agar rencana mereka ini dapat berjalan meskipun di tengah masa pandemi, akhirnya Baskara menemukan ide. "Siang nanti ayah akan temui pak RT di rumahnya untuk meminta bantuannya, agar mau membantu promosikan tanaman hias kita ke grup atau komunitas Kampung Cisaranten. Jadi dengan begitu warga tahu kalau kita menjual tanaman hias. Sekalian ayah mau izin dan minta pendapat ke pak RT juga mengenai usaha yang akan kita jalankan nanti," ucap Baskara, tanpa menunggu lama Siska langsung menyetujui idenya.
"Eh, iya, Resya ke mana?" tanya Baskara setelah menyadari anak bungsunya tidak berada di antara mereka.
Siska menjawab kalau anak bungsu mereka, dia suruh untuk menemani Dirga belajar di kamarnya, sekalian Resya ikut belajar juga. Terlebih untuk mengobati rasa kesepian dan kesedihan sang kakak.
***
- April, 2020.
Sang waktu terus melaju, membekas sejarah pada risalah baru untuk dilalui. Sekian purnama telah mampir menerangi setiap inci belahan bumi. Keluarga Baskara kini mulai berhasil melewati masa-masa sulit saat pandemi, mampu bangkit dari hal yang membuat sakit. Sekarang dia mempunyai usaha jual-beli tanaman hias, usaha yang terlahir dari perbincangan singkatnya dengan sang istri.
Semua itu terjadi berkat kegigihan dan usaha kerja kerasnya dengan sang istri. Juga karena bantuan pak RT yang membantu mempromosikan tanaman hiasnya pertama kali kepada warga sekitar. Semenjak saat itu, ramai orang berdatangan ke rumahnya. Ada yang hanya sekadar melihat-lihat, ada pula yang langsung membeli dengan proses dan ketentuan berjualan di masa pandemi.