Mohon tunggu...
Ahmad Maulana S
Ahmad Maulana S Mohon Tunggu... Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan -

Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan // Penikmat kutak-katik kata yang gemar mengembara dari satu bait ke larik yang lainnya // Cuma seseorang yang ingin menjadi tua tanpa rasa bosan, setelah sebelumnya beranak-pinak seperti marmut atau cecurut // Salam hangat persahabatan...^_

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Fikber 3] Manunggaling Kawulo lan Fiksi

30 November 2015   23:58 Diperbarui: 1 Desember 2015   04:27 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Eh, benar juga, pikir Ben. Berarti sejak awal Mbak Mike yang salah menafsirkan ucapan Si King di episode yang sebelumnya.

“Terus, saya harus gimana, ini?”

“Coba tanya sama penulis episode Ritus ini,” tunjuk Mahaguru Jati ke arah Mariam Umm, membuat Si Bund alias Sisi kembali deg-degan seperti waktu menunggu giliran melanjutkan fikber.

“Saya ga tau, Ben, saya cuma merunut asal kisah dari Bay Si Pendekar Fiksi,” gugup Mariam Umm menunjuk Bay, yang langsung mendekap mulut karena sosok yang penampakannya tak pernah berubah dan selalu menunduk itu kini tak lagi berada di tempat semula.

“Di-di mana Bay, tadi ada di sini, kok, beneraaannn…” gugup Mariam Umm.

“Terang aja Si Bay raib, Si, lha foto profilnya kan sekarang dah berubah, jadi tak sesuai lagi dengan penggambaran karakter tokoh di episodemu yang kemarin,” terang Mahaguru Jati.

“Berubah jadi apa, King?” surprise Mariam Umm.

“Tuh… liat aja ndiri. Yah… Mirip-mirip bule rada brekele dikitlah…” sahut Mahaguru Jati, yang masih saja asyik mengutili bulu kucing kesayangannya, membuat Ben rada ilfil jika ingat karakter Nero yang kadang kucing kadang pria sekong itu. Jangan-jangan si King of Habul ini…

“Coba kau cari Si Bay di Tebing Jomblo Bernyanyi,” saran Mahaguru Jati, yang langsung Ben amini tanpa banyak basa-basi.

Kali ini Ben tak memakai ginkang. Tubuhnya berputar layaknya tarian para sufi, hingga pada suatu titik Ben mengalami kondisi trance.

Tuing! Tuing! Ziingggg!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun