Mohon tunggu...
Mariam Umm
Mariam Umm Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu 4 anak

Ibu Rumah Tangga

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Fikber 3] Ritus

27 November 2015   07:22 Diperbarui: 5 Januari 2016   14:39 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mariam Umm, Nomer Peserta : 12

Ruang temaram,

Sang gadis berjalan anggun, menuju altar  dengan hiasan  lilin yang menyala warna warni, dupa berasap mengeluarkan aromanya yang  khas, langkahnya berhenti didepan altar, senyum muncul dibibir merah jambunya, rambut sepinggulnya bergerak perlahan, tertiup angin semilir dari jendela yang sengaja dibiarkan terbuka.

' Malam ini, waktunya, ritus penghancuran, untukmu, sang Raja Diraja didunia maya, Setan Jempol' bisik sang gadis, suaranya terdengar mistis, bagai lagu yang sanggup membangunkan bulu kuduk siapapun yang mendengarnya.

***

Brrrrrr....

Ben menggigil kedinginan, hari ini, sudah ke 5 kalinya dia dipaksa mandi kembang kantil, Nyak Ipeh percaya ucapan Pakde Darmin, dukun kampung yang katanya punya indra sebelas dua belas.

'Ben kudu mandi kembang kantil, 3 jam sekali teng ! gak boleh kurang,gak boleh lebih, indra sebelas dua belas  saya bilang, keseringan bengong dan menghayal, laki laki itu kesambet aura hitam, satu satunya cara menghilangkan, hanya dengan ritual mandi kembang kantil'

Aura hitam, kesambet, apa pula itu?

Selama ini, Ben merasa dia baik baik saja, tapi memang sejak akun medsosnya sepi jempol like, dan tulisannya di Kempesianu udah gak pernah masuk NT lagi,  Ben berubah, lebih banyak diemnya, dan punya hobi bengong, adeknya si Ipin sampe komentar, Ben sakit jiwa, gegara tiap diajak ngomong, gak pernah nyambung. Selain itu Ben juga sering bilang ke Nyak Ipeh, Ben benci setan jempol, benci voot, benci laik.

Setan jempol sialan!.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun