Mohon tunggu...
Ahmad Maulana S
Ahmad Maulana S Mohon Tunggu... Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan -

Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan // Penikmat kutak-katik kata yang gemar mengembara dari satu bait ke larik yang lainnya // Cuma seseorang yang ingin menjadi tua tanpa rasa bosan, setelah sebelumnya beranak-pinak seperti marmut atau cecurut // Salam hangat persahabatan...^_

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cara Terbaik Menipu Tuhan

3 Juli 2015   21:11 Diperbarui: 3 Juli 2015   21:11 1428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

 Dan sesuatu itu adalah ‘One Click Community’ alias Komunitas Satu Klik untuk semua...^_

Cara kerjanya sederhana. Bila diambil contoh sebuah program Pay to Click yang memberikan konpensasi sebesar Rp. 100,- untuk setiap satu kali klik, maka saya harus memiliki sebuah komunitas sebanyak 1.000 orang yang mampu serta mau bekerja sama dengan saya demi mewujudkan semua. Dan jika setiap orang mengklik 1 kali PtC saya, akan saya peroleh Rp. 100,- x 1.000 orang, yang bila ditotal menjadi sejumlah Rp. 100.000,- per satu kali klik.

 “Ah, biasa aja tuh, Bayangan... Ga terlalu besar juga hasilnya...” ucap seseorang dengan lugunya, yang seketika menerbitkan ribuan senyum di bibir saya karena tahu akan lebih dari satu orang yang berpendapat demikian, karena memang sistem pendidikan –dan juga kehidupan- yang kita dalami, amat jarang mengajari kita untuk lebih paham secara finansial, dan melupakan begitu banyak kesederhanaan yang mampu kita sulap hingga menjadi tidak lagi sederhana nilai finansialnya.

 Mungkin benar bahwa nilai satu klik itu cuma seharga Rp. 100.000,-. Tapi bagaimana bila semua anggota komunitas melakukan hal yang sama terhadap masing-masing? Jelas akan langsung terkumpul kompensasi sejumlah Rp. 100.000,- x 1000 orang yang jumlahnya adalah Rp. 100.000.000,- ... hanya untuk satu kali klik yang sama!

 Bagaimana bila setiap hari kita semua dapat melakukan satu klik yang sama tersebut? Barangkali nominal sebesar tiga milyar lantas saja bergelayut dengan amat manja dipundi-pundi milik bersama tadi untuk setiap bulannya.

 Dan dapatkah kau bayangkan, jika misalnya 250 juta penduduk Indonesia melakukan ini semua secara terkoordinasi? Tentu tak kurang dari dua ribu lima ratus trilyun perhari uang yang masuk ke indonesia: Dalam bentuk dolar, yang karena kita semua tetap menggunakan rupiah maka permintaan akan rupiah serta merta melonjak drastis. Dan itu artinya rupiah insya Allah tidak akan pernah lagi tersandera oleh mata uang apapun juga, atau oleh peristiwa dunia sepenting apapun juga, tanpa perlu menggadaikan satupun pulau Indonesia hanya demi kurs rupiah menjadi Rp. 1.000,-/dolar seperti yang pernah heboh di media itu. Yang seketika menjelaskan reaksi “Aha!” saya terhadap wapres dan kawan-kawan tadi...^_

 Dan dengan komunitas yang ‘hanya’ 1000 orang tersebut dapat pula dibangun sebuah Prototipe Kompleks Pendidikan Terbaik secara gratis dan amat bermutu, sejak jenjang TK hingga doktoral, dengan dana operasional sebesar 3 milyar perbulan yang insya Allah akan terus meningkat secara progresif sesuai dengan sunatullah perkembangannya, yang seketika pula mematikan BISNIS (MUNAFIK) PENDIDIKAN MAHAL DI INDONESIA.

 Dan dengan komunitas yang ‘hanya’ 1000 orang tersebut pulalah saya menjamin cukup dalam waktu 3 bulan saja maka dapatlah ‘terbeli’ sebuah pulau, yang selanjutnya menjadi ‘Pulau Peradaban’ dengan efek berantai reaksi atom, yang saya sendiri tak dapat mengukur perkembangan selanjutnya apakah benar hanya akan merubah Indonesia ataukah justru ‘perlu’ mengubah dunia.

Itu jika kompensasi yang didapat dari sebuah klik sebesar Rp. 100,-. Bagaimana jika Rp. 300,-? Bagaimana pula jika lebih besar dari itu? Mari kita hitung bersama-sama dengan hati riang. Bahkan jika perlu sambil berdendang senandung senang.

 Jelas banyak kendala dalam merealisasikan semua yang saya sebutkan di atas, saya tahu itu dengan jelas. Dan dengan amat jelas pula saya berusaha sekuat tenaga untuk memaklumi segala ketidak jelasan isi komentar dari sosok-sosok yang barangkali saja saking tidak sepahamnya dengan isi posting ini lantas menuliskan begitu banyak kebrutalan melalui kalimat demi kalimat dengan amat jelas. Tapi saya yakinkan kepada kau bahwa semua kalimat dalam posting ini insya Allah dapat saya pertanggung jawabkan kelak. Karena saya, bagaimanapun juga, telah dikenal sebagai orang yang selalu melakukan apapun yang saya ucapkan. Walau dengan waktu dan cara yang amat tak biasa. Walau dengan waktu dan cara yang tak pernah begitu saja. Karena sejak dulu hingga detik ini, nyatanya saya tetap saja masih seorang kreatif... akronim paling menyebalkan dari sosok Kere yang amat sangat Aktif!

 Dengan penuh keheningan saya meracik lagi semuanya, dan merubah jumlah komunitas yang 1000 orang tadi hingga dapat dipangkas menjadi hanya 100 dan atau 50 orang saja, misalnya,  hingga semuanya dapat menjadi lebih mudah serta lebih sederhana untuk dilaksanakan. Tentu saja dengan potensi yang senilai dengan 1000 orang tadi, yang seringkali kita dapati maknanya dalam begitu banyak falsafah agama seperti berpuasa sebulan penuh plus beberapa hari setelah Iedhul Fitri seketika menjadikan kita bernilai puasa setahun penuh. Adakah yang keliru? Tanyakan saja pada Tuhan...^_

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun