Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pembagian Kemendikbudristek: Peluang Emas atau Dilema Baru bagi Pendidikan Indonesia?

23 Oktober 2024   21:41 Diperbarui: 23 Oktober 2024   21:56 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3) Kebudayaan Sebagai Bagian dari Pendidikan

Pemisahan Kementerian Kebudayaan tidak berarti kebudayaan berdiri sendiri. Sebaliknya, kebudayaan adalah elemen penting yang harus diintegrasikan ke dalam pendidikan. Kerja sama antara Kementerian Kebudayaan dengan kedua kementerian pendidikan bisa diwujudkan melalui:

  • Pendidikan berbasis kearifan lokal di tingkat dasar dan menengah. Kementerian Kebudayaan bisa bekerja sama untuk memasukkan unsur-unsur budaya lokal ke dalam kurikulum dan kegiatan ekstrakurikuler, sehingga generasi muda lebih mengenal dan mencintai budaya mereka sendiri. Program ini bisa mencakup pelestarian bahasa daerah, seni tradisional, dan sejarah lokal yang menjadi bagian penting dari pembentukan karakter.
  • Kolaborasi dalam riset kebudayaan. Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi bisa bekerja sama dengan Kementerian Kebudayaan untuk mendorong riset yang lebih mendalam tentang budaya Indonesia, terutama dalam hal pelestarian budaya dan pengembangan industri kreatif berbasis kebudayaan.

4) Koordinasi dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia

Ketiga kementerian memiliki satu tujuan besar yang sama, yaitu mengembangkan sumber daya manusia (SDM) unggul yang mampu bersaing di tingkat global. Ini memerlukan:

  • Pengembangan kurikulum terintegrasi yang menghubungkan pendidikan karakter di tingkat dasar dengan penguasaan teknologi dan sains di tingkat tinggi, sehingga menciptakan lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademik tetapi juga berbudaya dan inovatif.
  • Kolaborasi dalam pengembangan keterampilan abad 21, seperti kreativitas, keterampilan komunikasi, kolaborasi, dan pemecahan masalah kritis, yang bisa dimulai sejak pendidikan dasar dan dikembangkan lebih lanjut di pendidikan tinggi.

Selain itu, ketiga kementerian perlu bekerja sama dalam menyiapkan program pendidikan vokasi yang sesuai dengan kebutuhan industri serta program pembelajaran sepanjang hayat yang memungkinkan setiap individu terus belajar dan berinovasi di dunia yang semakin dinamis.

5) Peningkatan Daya Saing Bangsa di Kancah Global

Salah satu tujuan utama dari reformasi ini adalah memperkuat daya saing bangsa di tingkat internasional, baik dalam hal pendidikan, teknologi, maupun kebudayaan. Ini bisa dicapai melalui:

  • Sinergi antara riset di perguruan tinggi dengan industri untuk mendorong inovasi yang dapat meningkatkan daya saing ekonomi. Hasil riset dari perguruan tinggi harus bisa diterjemahkan ke dalam produk yang berguna bagi masyarakat, dan ini memerlukan dukungan kebijakan yang terintegrasi dari semua kementerian.
  • Pelestarian dan promosi budaya Indonesia di tingkat internasional, yang bisa didukung oleh kementerian kebudayaan. Kementerian pendidikan juga dapat mendukung dengan program-program pertukaran pelajar dan dosen, serta kolaborasi internasional dalam bidang seni dan budaya.

Meskipun terbagi, ketiga kementerian ini memiliki potensi besar untuk bekerja sama secara lebih baik dalam mencapai tujuan bersama, yaitu peningkatan kualitas pendidikan, pengembangan inovasi teknologi, dan pelestarian serta pengembangan kebudayaan. Kolaborasi lintas kementerian ini sangat penting agar reformasi yang dijalankan dapat berjalan dengan efektif dan menghasilkan dampak yang nyata bagi kemajuan bangsa.

2. Nasib Kurikulum Merdeka

a. Peluang untuk Lebih Mendalam

Pembagian Kemendikbud-Ristek menjadi tiga kementerian memberikan kesempatan bagi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah untuk lebih fokus dalam pengembangan Kurikulum Merdeka. Dengan ruang yang lebih luas dan perhatian khusus, kementerian ini dapat menggali potensi Kurikulum Merdeka secara mendalam, menyesuaikannya dengan kebutuhan siswa dan konteks daerah yang beragam di Indonesia. Berikut adalah beberapa cara bagaimana pemisahan ini dapat memberikan keuntungan dalam pengembangan Kurikulum Merdeka:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun