Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pembagian Kemendikbudristek: Peluang Emas atau Dilema Baru bagi Pendidikan Indonesia?

23 Oktober 2024   21:41 Diperbarui: 23 Oktober 2024   21:56 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembentukan kementerian baru tentu memerlukan alokasi anggaran yang lebih besar, dan hal ini berpotensi membebani keuangan negara. Ada beberapa alasan utama mengapa peningkatan anggaran menjadi konsekuensi dari pembentukan kementerian baru, terutama jika kementerian tersebut terpisah dari struktur yang sudah ada sebelumnya. Berikut beberapa faktor yang menjelaskan potensi peningkatan anggaran dan dampaknya terhadap keuangan negara:

1) Biaya Pembentukan Struktur Baru

Masing-masing kementerian baru akan memerlukan struktur organisasi yang mencakup posisi pimpinan (menteri, wakil menteri), staf administratif, dan jajaran pejabat lainnya di berbagai tingkatan. Ini akan mencakup:

  • Pembentukan unit-unit baru, termasuk direktorat, biro, dan bagian yang bertanggung jawab atas fungsi-fungsi khusus di dalam kementerian.
  • Pengadaan kantor dan fasilitas fisik lainnya untuk menunjang operasional kementerian baru.
  • Pengangkatan personel baru, baik pejabat struktural maupun staf pendukung, yang tentunya memerlukan gaji, tunjangan, dan anggaran operasional.

Pembentukan struktur ini tidak hanya akan memerlukan biaya awal yang besar untuk mengatur organisasi baru, tetapi juga biaya berkelanjutan untuk menjaga operasional kementerian tersebut dalam jangka panjang.

2) Kebutuhan Anggaran Operasional yang Lebih Besar

Kementerian baru, dengan fokus yang lebih spesifik, juga akan membutuhkan anggaran operasional yang signifikan untuk mendukung program-programnya. Hal ini mencakup berbagai kebutuhan seperti:

  • Biaya operasional harian: Listrik, air, komunikasi, dan transportasi yang dibutuhkan untuk menjaga kelangsungan operasional kementerian.
  • Sistem teknologi dan infrastruktur IT: Sistem manajemen data, pelaporan, dan komunikasi digital yang harus diimplementasikan atau di-upgrade di masing-masing kementerian.
  • Program dan inisiatif kementerian baru: Setiap kementerian memiliki tugas dan mandat yang harus dilaksanakan melalui program-program yang memerlukan anggaran, seperti riset, pengembangan kurikulum, pelestarian budaya, hingga penyediaan layanan publik.

Biaya-biaya ini merupakan anggaran tahunan yang terus meningkat seiring bertambahnya kegiatan dan proyek kementerian, serta inflasi biaya administrasi dan pengelolaan birokrasi.

3) Duplikasi Anggaran Antar-Kementerian

Pembentukan kementerian baru berpotensi menyebabkan duplikasi anggaran atau penggunaan sumber daya yang tumpang tindih. Meskipun tujuan dari pembentukan kementerian adalah untuk memberikan fokus yang lebih jelas, sering kali kebijakan atau program yang dijalankan oleh masing-masing kementerian bisa jadi memiliki overlap dengan kementerian lainnya. Misalnya:

  • Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah mungkin akan menjalankan program yang berkaitan dengan pendidikan karakter yang sebelumnya sudah ada dalam lingkup Kementerian Kebudayaan.
  • Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi bisa saja memiliki proyek riset yang juga melibatkan sektor kebudayaan, sehingga perlu ada mekanisme koordinasi yang kuat agar tidak terjadi penggandaan anggaran.

Tanpa koordinasi yang baik, duplikasi anggaran ini dapat membuat penggunaan keuangan negara menjadi tidak efisien, memperbesar anggaran tanpa hasil yang maksimal.

4) Biaya Koordinasi Antar-Kementerian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun