Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Singkong Sebagai Obat: Penyakit Apa yang Bisa Diatasi dengan Konsumsi Singkong?

12 Oktober 2024   21:23 Diperbarui: 12 Oktober 2024   21:26 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest.com/dokter hewan 

Singkong goreng adalah salah satu camilan favorit di banyak negara, termasuk Indonesia. Potongan singkong digoreng hingga garing di luar namun tetap lembut di dalam. Terkadang, singkong direbus terlebih dahulu sebelum digoreng untuk mendapatkan tekstur yang lebih sempurna.

Setiap metode pengolahan tersebut tidak hanya mengurangi kadar racun dalam singkong, tetapi juga mengembangkan tekstur dan rasa yang bervariasi, menjadikannya makanan yang fleksibel dalam kuliner tradisional dan modern.

Menurut sumber dari Health, singkong sering kali digunakan sebagai makanan pengganti nasi, terutama di daerah-daerah yang mengandalkan umbi-umbian sebagai sumber utama energi. Ini karena singkong mengandung kalori dan karbohidrat yang tinggi, mirip dengan nasi. Dalam 100 gram singkong mentah, terdapat sekitar 160 kalori, yang sebagian besar berasal dari karbohidrat dalam bentuk pati.

Sebagai sumber energi, singkong sangat bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan asupan kalori tinggi, terutama di negara-negara berkembang. Namun, dibandingkan dengan nasi, singkong memiliki indeks glikemik yang sedikit lebih rendah, yang berarti singkong mungkin lebih lambat meningkatkan kadar gula darah setelah dikonsumsi. Ini menjadikannya pilihan yang baik untuk orang yang ingin mengontrol gula darah mereka.

Selain itu, singkong juga bebas gluten, sehingga bisa menjadi alternatif yang bagus untuk penderita intoleransi gluten atau penyakit celiac yang tidak bisa mengonsumsi nasi atau gandum. Namun, karena singkong memiliki kandungan protein yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan nasi atau gandum, penting untuk melengkapi konsumsi singkong dengan sumber protein lainnya untuk menjaga keseimbangan gizi.

Singkong yang diolah dengan benar bisa menjadi bagian dari diet yang seimbang, terutama bagi mereka yang ingin variasi sumber karbohidrat.

Selain kaya akan karbohidrat, singkong juga mengandung beberapa nutrisi penting seperti vitamin C dan kalium, yang memberikan manfaat tambahan bagi kesehatan:

1. Vitamin C

Singkong merupakan sumber vitamin C yang baik, yang berperan penting sebagai antioksidan untuk melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Vitamin C juga penting untuk menjaga kesehatan kulit, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan membantu penyerapan zat besi dari makanan nabati. Dalam 100 gram singkong yang sudah dimasak, terkandung sekitar 20-30% dari kebutuhan harian vitamin C yang direkomendasikan.

2. Kalium

Singkong mengandung kalium, mineral penting yang membantu mengatur tekanan darah, menjaga keseimbangan cairan tubuh, serta mendukung fungsi otot dan saraf. Kalium juga membantu mencegah retensi cairan dan mengurangi risiko stroke dengan menjaga kesehatan jantung. Mengonsumsi makanan yang kaya kalium, seperti singkong, dapat membantu menjaga kesehatan kardiovaskular.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun