Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Singkong Sebagai Obat: Penyakit Apa yang Bisa Diatasi dengan Konsumsi Singkong?

12 Oktober 2024   21:23 Diperbarui: 12 Oktober 2024   21:26 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest.com/dokter hewan 

Meskipun singkong tidak terlalu tinggi dalam kandungan vitamin dan mineral lainnya, kehadiran vitamin C dan kalium ini memberikan nilai tambah bagi singkong sebagai makanan bergizi, terutama bila dikombinasikan dengan makanan lain dalam pola makan yang seimbang.

Secara nilai gizi, singkong memang mirip dengan kentang, karena keduanya sama-sama kaya akan karbohidrat, terutama dalam bentuk pati, dan menjadi sumber energi penting. Namun, perbedaan utama antara singkong dan kentang terletak pada kandungan bahan kimia alami yang ada dalam singkong, yaitu glikosida sianogenik.

Glikosida sianogenik adalah senyawa kimia yang dapat melepaskan sianida, racun berbahaya, saat dipecah oleh tubuh. Jika singkong tidak diolah dengan benar, kandungan sianida ini bisa menimbulkan keracunan, yang dikenal sebagai keracunan sianida. Gejala keracunan sianida dapat berupa sakit kepala, pusing, mual, hingga gangguan serius pada sistem saraf, dan dalam kasus ekstrim, bisa berakibat fatal.

Terdapat dua jenis singkong, yaitu:

1. Singkong manis

Mengandung kadar glikosida sianogenik yang lebih rendah dan umumnya aman dikonsumsi setelah direbus, dikukus, atau digoreng.

2. Singkong pahit

Mengandung lebih banyak glikosida sianogenik dan perlu melalui proses pengolahan khusus, seperti perendaman dan fermentasi, sebelum aman dikonsumsi.

Glikosida sianogenik, bahan kimia yang terdapat dalam singkong, dapat melepaskan sianida ketika terurai di dalam tubuh. Senyawa ini, saat dicerna, mengalami reaksi kimia yang menghasilkan hidrogen sianida (HCN), yang berbahaya bagi kesehatan. Jika tidak diolah dengan benar, konsumsi singkong mentah atau yang diproses secara tidak memadai bisa menyebabkan keracunan sianida.

Keracunan sianida dapat memengaruhi berbagai fungsi tubuh, terutama sistem saraf dan kardiovaskular. Gejala awal bisa meliputi:

1. Sakit kepala

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun