4. Fermentasi
Pada beberapa daerah, singkong pahit diolah dengan metode fermentasi tradisional untuk menghilangkan racun. Misalnya, tapai singkong adalah hasil dari fermentasi yang juga membantu mengurangi kandungan sianida.
Dengan memastikan bahwa singkong diolah dan dimasak dengan benar, risiko keracunan sianida dapat diminimalkan, dan singkong bisa dinikmati dengan aman sebagai makanan kaya nutrisi dan sumber energi.
Penyakit yang Bisa Diatasi dengan Konsumsi Singkong
1. Diabetes
Menurut WebMD, singkong dapat membantu dalam pengelolaan diabetes karena mengandung serat dan pati resisten yang memberikan manfaat khusus bagi pengendalian kadar gula darah. Berikut penjelasannya:
a. Serat
Singkong mengandung serat yang cukup tinggi, yang berperan penting dalam memperlambat penyerapan gula dari makanan ke dalam darah. Serat tidak dicerna dengan mudah oleh tubuh, sehingga membantu memperlambat peningkatan kadar glukosa setelah makan. Ini sangat berguna bagi penderita diabetes yang perlu menjaga agar kadar gula darah tetap stabil.
b. Pati Resisten
Selain serat, singkong juga mengandung pati resisten, yaitu jenis karbohidrat yang tidak sepenuhnya dicerna di usus kecil dan melewati usus besar tanpa diserap. Pati resisten berfungsi mirip dengan serat dalam memperlambat pencernaan dan penyerapan karbohidrat, yang pada akhirnya membantu menstabilkan kadar gula darah. Pati resisten ini juga berperan dalam menjaga kesehatan saluran pencernaan, membantu meningkatkan sensitivitas insulin, dan mengurangi peradangan.
Karena singkong memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan dengan beberapa sumber karbohidrat lainnya seperti nasi putih atau roti, konsumsi singkong dapat membantu mencegah lonjakan gula darah yang tajam. Ini sangat penting bagi penderita diabetes tipe 2, yang perlu menjaga kestabilan kadar gula darah untuk menghindari komplikasi lebih lanjut.