Pati resisten dalam singkong berfungsi sebagai prebiotik, yang memberi makan bakteri baik atau probiotik dalam usus. Bakteri menguntungkan ini, seperti Bifidobacteria dan Lactobacillus, memfermentasi pati resisten menjadi asam lemak rantai pendek (SCFA) seperti butirat. Asam lemak ini membantu menjaga keseimbangan mikrobiota usus yang sehat, yang penting untuk fungsi pencernaan yang optimal.
b. Meningkatkan Pencernaan
Dengan mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus, singkong dapat membantu meningkatkan proses pencernaan secara keseluruhan. Usus yang sehat lebih mampu memproses dan menyerap nutrisi dengan baik, serta mengurangi risiko gangguan pencernaan seperti perut kembung, diare, dan sembelit.
c. Mencegah Sembelit
Karena bertindak mirip dengan serat, pati resisten membantu meningkatkan volume feses dan mempercepat pergerakan usus, yang dapat mencegah atau mengurangi sembelit. Serat membantu melembutkan feses dan meningkatkan gerakan usus yang lebih teratur, sehingga mengurangi ketidaknyamanan yang disebabkan oleh sembelit.
d. Mengatasi Gastritis
Gastritis, atau peradangan pada dinding lambung, dapat diperparah oleh pola makan yang buruk atau bakteri berbahaya. Dengan membantu menyeimbangkan mikrobiota usus, singkong dapat memberikan perlindungan tambahan terhadap gangguan lambung seperti gastritis, mengurangi gejala seperti nyeri perut dan iritasi lambung.
e. Mencegah Kanker Usus
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa asam lemak rantai pendek yang dihasilkan dari fermentasi pati resisten, terutama butirat, memiliki efek anti-inflamasi dan dapat melindungi sel-sel di usus besar dari kerusakan DNA, yang merupakan salah satu faktor risiko berkembangnya kanker usus. Dengan mendukung kesehatan usus yang baik, singkong dapat berperan dalam mengurangi risiko kanker usus dalam jangka panjang.
Secara keseluruhan, singkong adalah sumber makanan yang bermanfaat untuk kesehatan pencernaan. Dengan kandungan pati resisten yang bertindak seperti serat, singkong membantu menjaga mikrobiota usus yang sehat, mencegah sembelit, mengurangi risiko gangguan pencernaan seperti gastritis, serta mendukung kesehatan usus besar untuk mencegah kanker usus.
5. Risiko Beberapa Jenis Kanker