Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa dan Guru PAUD

Terkadang, saya hanya seorang mahasiswa yang berusaha menulis hal-hal bermanfaat serta menyuarakan isu-isu hangat.

Selanjutnya

Tutup

Roman

Romansa Presdir: Antara Bisnis dan Cinta

16 Juli 2024   07:18 Diperbarui: 16 Juli 2024   07:29 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka terus berbicara tentang impian dan harapan mereka. Wei berbagi cerita tentang bagaimana dia membangun Xingle dari nol, sementara Na menceritakan perjalanannya menjadi penyanyi.

"Terkadang saya berpikir, apakah semua kerja keras ini akan membuahkan hasil?" kata Na dengan suara pelan.

Wei meraih tangan Na dengan lembut. "Anda sudah jauh dari titik awal, Na. Jangan pernah meragukan diri sendiri. Saya melihat potensi besar dalam diri Anda, dan saya tahu Anda akan mencapai puncak."

Na merasa hatinya berdebar-debar mendengar kata-kata Wei. Ada sesuatu dalam cara dia menatapnya yang membuatnya merasa istimewa. "Terima kasih, Pak Wei. Dukungan Anda berarti banyak bagi saya."

Wei tersenyum. "Anda layak mendapatkannya."

Malam itu, di bawah langit yang dipenuhi bintang, Na dan Wei berbagi momen yang tidak akan pernah mereka lupakan. Mereka merasakan ikatan yang semakin kuat, sebuah perasaan yang tidak bisa diabaikan.

Chapter 3 berakhir dengan Wei dan Na yang saling memahami satu sama lain dengan cara yang lebih dalam. Di tengah kesibukan dunia hiburan, mereka menemukan kedamaian dan kenyamanan dalam kebersamaan. Perasaan mereka semakin kuat, dan mereka mulai menyadari bahwa mungkin ada sesuatu yang lebih dari sekadar hubungan profesional di antara mereka.

Chapter 4: Tekanan dan Keputusan

Debut Li Na semakin dekat, dan tekanan pun semakin tinggi. Seluruh tim Xingle Entertainment bekerja keras untuk memastikan segala sesuatunya berjalan lancar. Sementara itu, Chen Wei merasakan perasaannya kepada Na semakin dalam, tetapi ia berusaha tetap profesional.

Pada suatu hari yang sibuk, Wei menerima telepon dari salah satu investor utama Xingle, Mr. Zhang. Dia ingin bertemu untuk membahas strategi perusahaan ke depan. Pertemuan ini sangat penting karena dukungan investor sangat krusial bagi kelangsungan perusahaan.

Di ruang rapat yang mewah, Wei bertemu dengan Mr. Zhang, seorang pria paruh baya yang berwibawa dan sangat tegas dalam urusan bisnis.

"Chen Wei, saya mendengar tentang Li Na dan bagaimana Anda menghabiskan banyak sumber daya untuk promosinya," kata Mr. Zhang tanpa basa-basi.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun