Setelah kesuksesan besar konsernya, Li Na menjadi bintang yang semakin bersinar. Tawaran tampil, iklan, dan wawancara datang bertubi-tubi. Meski jadwalnya semakin padat, Na tetap berusaha menjaga keseimbangan antara karier dan kehidupan pribadinya.
Di sisi lain, Chen Wei merasakan perubahan dalam dinamika di Xingle Entertainment. Meski skandal telah mereda, perhatian media terhadap hubungan mereka masih ada. Dia harus terus berhati-hati agar hubungannya dengan Na tidak mengganggu kinerja perusahaan.
Suatu hari, Na mendapatkan tawaran untuk berpartisipasi dalam sebuah film musikal besar. Ini adalah kesempatan yang sangat langka dan dapat mengukuhkan posisinya di industri hiburan. Namun, jadwal syuting yang padat berarti dia harus mengurangi aktivitas lainnya, termasuk penampilannya di acara-acara Xingle.
Na menemui Wei di kantornya untuk mendiskusikan tawaran tersebut. "Pak Wei, saya mendapatkan tawaran untuk bermain di film musikal. Ini adalah kesempatan besar bagi saya, tapi saya khawatir tentang jadwal saya di Xingle."
Wei mendengarkan dengan penuh perhatian. "Ini memang kesempatan yang luar biasa, Na. Saya yakin ini akan membawa kariermu ke level yang lebih tinggi. Namun, kita harus memastikan bahwa semuanya terkoordinasi dengan baik agar tidak mengganggu jadwalmu di sini."
Na merasa lega mendengar dukungan Wei. "Terima kasih, Pak Wei. Saya akan berbicara dengan manajer produksi film dan mencari solusi terbaik."
Mereka berdiskusi tentang bagaimana menyeimbangkan jadwal Na, dan Wei memberikan beberapa saran untuk mengatasi tantangan yang mungkin dihadapi. Namun, di tengah percakapan, Wei merasakan perasaan yang campur aduk. Dia senang melihat Na meraih kesuksesan, tetapi dia juga khawatir tentang hubungan mereka yang semakin rumit.
Malam itu, Wei merenung sendirian di kantornya. Dia tahu bahwa hubungannya dengan Na semakin dalam, dan perasaannya semakin sulit diabaikan. Di satu sisi, dia ingin melihat Na bahagia dan sukses, tetapi di sisi lain, dia tidak ingin kehilangan dirinya sendiri dalam pusaran emosi dan konflik profesional.
Sementara itu, Na juga merasakan kebimbangan yang sama. Dia mencintai Wei, tetapi dia tahu bahwa hubungan mereka tidak mudah. Tekanan dari publik dan dunia bisnis membuat segalanya semakin rumit. Dia harus memutuskan apakah dia bisa menjalani hubungan ini tanpa mengorbankan impian dan kariernya.
Beberapa hari kemudian, Na mendapatkan kesempatan untuk berbicara dengan Wei secara pribadi. Mereka bertemu di sebuah taman yang tenang, jauh dari hiruk pikuk kota.
"Pak Wei, saya sangat menghargai semua dukungan Anda. Tapi saya juga merasa bahwa hubungan kita semakin sulit di tengah semua tekanan ini," kata Na dengan suara pelan.