"Julio? Bicara apa kamu!" ucap Tio sedikit membentak.
"Julio itu.. sudah tidak ada, Marvel" tambah Nayla dengan wajah sedih.
"Apa yang kalian bicarakan? Jelas-jelas Julio berada di sampingku" ucap Marvel seraya menoleh ke samping kanannya untuk memastikan bahwa Julio ada di sampingnya. "Eh? Julio? Kok ga ada?"
"Tadi ada kok" bela Marvel.
Ponsel Tio berdering, muncul nama 'ayah' di ponselnya. "Ini ponselmu!" ucap Tio melemparkan ponsel Marvel kepada pemiliknya. "Mengapa kau meninggalkannya di ruang keluarga"
Tio segera mengangkat telepon dari ayahnya. "Halo, yah? Ada apa?"
Namun suara yang menjawab itu bukan suara ayahnya. "Maaf, apakah ini dengan anggota keluarganya Pak Hera?" "Iya betul, saya dengan putranya Pak Hera. Ini siapa, ya?" tanya Tio.
"Saya mau memberitahukan bahwa ini.. baru saja, Pak Hera mengalami kecelak---" tut tut tut..
Sambungan telepon tiba-tiba terputus.
"Halo? Halo? Halooo?!" ucap Tio lalu mencoba menghubungi kembali nomor ayahnya tersebut namun tidak berhasil.
Marvel dan Nayla saling memandang menyiratkan kebingungan, "Apa yang terjadi dengan ayah, kak?" tanya Marvel.