Mohon tunggu...
Adinda Putri Septiana
Adinda Putri Septiana Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - XII MIPA 6

SMAN 1 PADALARANG

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Greematsa

24 Februari 2022   19:11 Diperbarui: 24 Februari 2022   19:17 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kamu.. mau tau siapa aku sebenarnya...?" tanya Greematsa.

"Aku ini.. adalah kekasihmu.. di kehidupanmu yang sebelumnya..."

Marvel terdiam.

"Kamu ga lagi berimajinasi, kan?!" tanya Marvel.

"Mana sempat aku berimajinasi saat keadaanku sedang sekarat begini!" Gree berusaha keras untuk bisa menjitak Marvel untuk yang pertama kali dan terakhir kalinya di kehidupan kali ini.

Setelah mendapat jitakan yang sama sekali tak sakit dari Gree itu, membuat Marvel menangis semakin kencang.

"Kamu masih sama seperti dulu..." ucap Gree.

"Oh iya... alasan aku terkadang seperti jin atau hantu itu karena aku memang diberi kesempatan untuk menyelesaikan masalah di hidupmu yang bahkan kamu saja tidak tau apa itu masalahnya... aku tidak bisa menemanimu selamanya di kehidupanmu yang sekarang... dan sekarang waktunya aku untuk pergi... semoga kamu bahagia selalu... Marvel... aku menyayangimu sedari dulu... sangat sangat menyayangimu... terima.. kasih.. Marvel..." Gree telah meninggalkan seluruh kehidupan Marvel di kehidupannya saat ini.

Gree hanya diberi kesempatan untuk membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi kekasihnya di masa lalu itu.

Marvel menangis sangat keras sehingga satu dunia pun tau apa yang sedang dirasakannya saat ini. Patah hati terberat, tersakit, luka yang sangat dalam yang membuat dunia Marvel hancur seketika. Rasa sakit ketika ditinggalkan, dikhianati oleh keluarga terdekatnya, dan kini muncul seorang gadis dengan wujud dirinya pada awalnya yang mengaku sebagai kekasihnya di masa lalu, dan gadis yang bernama Greematsa ini juga telah meninggalkan kehidupannya saat ini.

Marvel membuka matanya dan melihat kakaknya sendiri telah terbaring di lantai dengan berlumuran darah di sekujur tubuhnya. Tio juga telah meninggalkan kehidupan Marvel yang sekejap ini. Marvel bersandar lemas di dinding, dan si Nayla itu, mendekatinya secara perlahan demi perlahan lalu memotong tubuh Marvel menggunakan gergaji mesin yang entah didapatnya dari mana.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun