"Sudah kubilang aku bukan berasal dari duniamu! Tentu saja aku bukan berasal dari negeri tempat kamu menuntut ilmu ini!"
"Dipikir-pikir aku merasa geli juga mengobrol dengan diriku sendiri"
"Bukannya biasanya juga seperti itu?" tanya Gree sedikit menohok.
"Hey! Jika kau bukan berasal dari duniaku mengapa kau tau seluk-beluk dari kehidupanku dan dunia ini?" tanya Marvel.
"Rahasia haha..!" ucap Gree seraya tertawa kecil nan manis sembari merubah wujudnya ke dalam wujud aslinya yang benar-benar seperti gadis berusia 18 tahun.
Bagaikan bunga-bunga sakura indah yang berterbangan karena tertiup angin di musim semi yang cerah ini. Bagaikan pula ada angin-angin lembut yang menabrak jiwa dan tubuh Marvel di dalam apartemennya. Marvel jelas-jelas terpesona. "Cantik sekali.." gumam Marvel tanpa sadar, namun Gree sadar dan mendengar Marvel mengatakan itu. Gree tersenyum kecil menampakkan pipinya yang sedikit kemerahan.
"Kalo kamu lahir beratus-ratus tahun lalu, aku harus memanggilmu apa?" tanya Marvel yang tiba-tiba merubah tata bahasanya.
"Terserah kamu" ucap Gree.
Jam analog di rak kecil samping tempat tidurnya sudah menunjukkan pukul 3 pagi dan Marvel bertanya lagi.
"Apa kamu akan tetap berada di apartemenku?"
"Ya, aku akan berada di sini sementara waktu sampai urusanku selesai"