Mohon tunggu...
Adinda Putri Septiana
Adinda Putri Septiana Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - XII MIPA 6

SMAN 1 PADALARANG

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Greematsa

24 Februari 2022   19:11 Diperbarui: 24 Februari 2022   19:17 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Nama lahir ibumu, kamu tau?"

"Memang nama lahirnya berbeda dengan namanya yang sekarang?" tanya Marvel dengan nada sendu dan air mata yang sangat membasahi pipinya tersebut.

Gree menghapus air mata yang membasahi pipi Marvel dengan sangat deras itu.

"Maaf Gree, tapi ini waktunya aku tuk balas dendam" ucap Marvel tiba-tiba terbangun dari duduknya.

"Balas dendam? Kepada siapa?!" tanya Gree panik dan khawatir sembari mengejar Marvel yang sudah keluar dari gudang dengan berlari. "Mengapa anak itu larinya cepat sekali!" Kejar Gree.

"Hey, Tio! Kemari kau!" tantang Marvel dengan suara yang berat dan mata yang merah sembari menggeret palu besar di tangannya. Suara geretan itu terdengar dari jauh sebelum Marvel menemukan Tio di matanya. Suara geretan itu sangat mengerikan.

Tio yang panik karena sedang menangani kegilaan Nayla di depannya, ditambah adiknya datang dari arah belakang membawa palu yang sangat besar, yang mempunyai peluang tinggi membuatnya meninggal dalam sekali pukul.

"Ini gila!" ucap Tio yang berusaha kabur ke arah lain rumahnya. Terdapat darah-darah merah gelap membanjiri lantai seluruh rumah. Entah ini hanya ilunasi Tio semata atau memang darah-darah merah gelap ini sungguh ada di lantai rumahnya.

"Oh tidak! Aku harus kabur kemana?! Tidak ada jalan keluar di sini" sialnya Tio salah masuk ke ruangan yang tidak ada pintu keluarnya. Tio terlalu panik sampai dia tidak mengingat denah rumahnya sendiri. Tio masuk ke dapur ART di lantai dasar. "Oh! Ada pintu!" Tio menunjuk pintu kayu yang ada di ujung dapur.

Saat Tio akan membuka pintu itu, suara geretan palu itu terdengar sangat jelas dan suaranya semakin cepat seperti di bawa berlari oleh sang penggenggamnya. "OH TIDAK! PINTU INI TERKUNCI! AKU HARUS BAGAIMANA!" Tio berusaha keras untuk membuka knop pintu itu, berusaha menghancurkan knopnya agar dia bisa keluar dari sana. Tio juga berusaha keras mendobrak pintu itu sekuat tenaga. Namun, usahanya sia-sia karena Marvel yang penuh amarah, Marvel yang Nampak berisi iblis di dalam dirinya sudah ada di depan Tio. Sudah siap untuk membunuh Tio, sang kakaknya yang telah mengkhianati dan menyakiti hatinya. Marvel mengangkat palu besar itu kuat-kuat, namun Gree berhasil sampai tepat pada waktunya. Gree menahan palu besar yang diangkat Marvel untuk membunuh kakaknya dengan cara memukulnya.

"MARVEL!!! SADAR!!! TIDAK SEHARUSNYA KAMU MEMBUNUH KAKAKMU SEPERTI INI!!! MEMBALAS DENDAM TIDAK AKAN MEMBUAT HATI DAN OTAKMU LEGA!!! YANG ADA KAMU AKAN MENYESALINYA SUATU HARI NANTI!! DAN INI SEMUA BUKAN SALAH KAKAKMU SEPENUHNYA, MARVEL!!! SADAR!!!"

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun