Mohon tunggu...
Abdurrazzaq Zanky
Abdurrazzaq Zanky Mohon Tunggu... Petani - petani.

Senang membaca segala jenis buku, nulis diary, mengamati lingkungan alam dan sosial, menertawakan diri sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Bergaul Dengan Kematian (1)

3 Desember 2024   05:19 Diperbarui: 3 Desember 2024   06:19 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Satu orang mengemudi, dua lainnya menyarangkan pipa

paralon ke tumpukan batu bara. Itulah satu-satunya 'pajak'

yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat kecil di daerah

kami. Selebihnya tidak tahu menguap ke mana.

Isu yang sampai pada anak-anak pulau itu tak kalah ganjil.

Konon, si ahli makam tidak bisa mati sebelum "Untalan",

telanan ilmu hitam yang dikandung jasadnya belum ada yang

bersedia menyambutnya. Dalam rangka keberlanjutan ilmu

itulah mereka datang. Tapi merasa malu dan segan pada kami.

Mereka bukanlah anak-anak yang berpendidikan cukup.

Mereka miskin dan laut tidak memberikan hasil seperti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun