Yang agak mengganggu adalah kedatangan sejumlah anak
pesisir dari muara sungai Barito. Anak-anak ini tidak datang
bertamu ke dalam tenda. Tapi mondar-mandir di jalanan sambil
membunyikan knalpot brong. Jam 2 atau jam 3 dinihari. Kadang
mereka berkumpul pada suatu jarak di kegelapan, dekat pohon
pisang atau mengintip di celah rumpun bambu. Karena khawatir
urusannya akan melibatkan anak-anak kampung yang nongkrong
di pos ronda, akhirnya kami nekat memanggil mereka.
Mereka adalah anak-anak nekat yang biasa "manyulung",
membobol tongkang-tongkang batu bara dengan pipa di tengah
laut. Biasanya terdiri dari tiga orang dalam satu perahu.