Mohon tunggu...
Abdurrahman
Abdurrahman Mohon Tunggu... Konsultan - Peneliti Madya di SegiPan (Serikat Garda Intelektual Pemuda Analisis Nasionalisme)

Tertarik dengan kajian kebijakan publik dan tata pemerintahan serta suka minum kopi sambil mengamati dengan mencoba membaca yang tidak terlihat dari kejadian-kejadian politik Indonesia. Sruput... Kopi ne...!?

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Skenario Menguasai Sumber Kekayaan Indonesia pada 2024 dengan Mengambil Kekuasaan Lewat Pemilu

22 September 2022   07:18 Diperbarui: 22 September 2022   07:42 1282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita bisa mengatakan perubahan dimulai dari diri sendiri, tapi merubah atau mengembalikan pemerintahan ini sesuai NKRI atau pembukaan UUD 45 perlu kekuatan kolektif, terutama yang duduk dipemerintahan sekarang, sebagai wakil-wakil rakyat mau itu birokrasi atau legislatif maupun eksekutif perwakilan kekuasaan kedaulatan rakyat.

Kembali lagi, bagaimana jika saya seorang individu atau hanya elit kepentingan, yang sudah dipahami secara umum, bahwa segelintir elit punya karpet merah dan keleluasaan mewujudkan kehendak egosentris pribadi dan kepentingan apapun secara individu dipemerintahan negara ini, seperti keterangan diatas. 

Dengan menguasai pemerintahan negara yang memang semestinya seperti sekarang lewat pemilu, tapi tatapemerintahan membuka lebar untuk keuntungan pribadi, apakah saya akan melewatkan kesempatan emas ini, menjadi raja kecil awalnya 2024 lalu benar-benar menjadi raja pada 2029. Sebab tatapemerintahan negara melenceng dari prinsip bentuk negara republik dan kedaulatan rakyat, lebih pada monarki dan individualis seorang raja.

Bayangkan kekuasaan 14% kursi parlemen sebagai pemula, dan 2029 dapat melipatgandakan menjadi 28% serta punya presiden. Semua sumber-sumber kekuatan politik dan sumber kekayaan Indonesia yang sebesar itu, bayangkan jika saya fasis, nafsu tidak terkontrol, rasa haus dan ingin mempertahankan kekuasaan yang tidak berkesudahan. 

Apalagi ada kekuatan luar negeri yang mau tidak mau saya harus tunduk, hal ini tentu membahayakan dan mengorbankan rakyat, kalau tekanan dalam negeri tentu pasti akan dihadapi yang cenderung merugikan dan mensensarakan rakyat secara represif, bukan representatif. 

Kecuali sebaliknya, misal sebab saya cinta negara kesatuan republik Indonesia ini dan berpikir bahwa sistem pemerintahan harus kembali pada prinsip kedaulatan rakyat sebagaimana mana poin 4 Pancasila, tentunya negara ini menjadi negara yang akan diperhitungkan sebab poin 5 Pancasila akan dengan sendirinya terwujud dan menjadi pemain penting dalam percaturan politik dunia, sebab kemanunggalan rakyat dengan pemerintahan dalam menjalankan negara.

Negara akan menuju ke hal baik itu, jika partai juga kuat dan dibesarkan sebagai karakter partai kader, bagaimana tulang punggung kekuatan berada pada kader untuk kepemimpinan yang akan mengisi personalia pemerintahan negara. 

Sebab pandangan saya, hanya partai kader yang menekankan sosialisasi politik sebagaimana pembukaan UUD 45, yang akan mengembalikan kejayaan negara ini, setidaknya mengembalikan sistem tatapemerintahan sesuai bentuk negara kesatuan dan sistem negara republik, yakni benar-benar NKRI artinya kembali pada rel sebenarnya.

Sering selentingan kabar bahwa sistem pemerintahan negara yang berjalan ini memang dilencengkan oleh kekuatan luar negri atau ada kekuatan negara lain yang menggeser kedaulatan rakyat pada kedaulatan segelintir elit negara lain tersebut. Menurut saya, hal itu wajar tinggal bagaimana kita kontra kekuatan untuk menghadapi itu. 

Jika partai kader, saya rasa akan bisa menghadapi tantangan itu, entah kalau hanya partai karakter masa dan mementingkan segelintir elit kepentingan belaka.

Saya pikir, kita punya kekuatan untuk kontra kekuatan dengan mereka yang akan mengganggu kedaulatan rakyat atau kedaulatan negara. Kita punya semua kekuatan untuk menghadapi itu, tapi yang lebih penting adalah kekuatan parlemen dan baru setelah itu kekuatan eksekutif pokok utama menghadapi itu. Yakni kemanunggalan rakyat dengan pemerintahan dengan sistem partai kader yang mementingkan fungsi sosialisasi politik sebagaimana pembukaan UUD 45.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun