Tak lupa, saya menulis satu esai di Lampung Post (11 Juli) mengenai lada dengan tajuk "Lada Lampung Mendunia". Tulisan ini banyak dirujuk oleh jurnalis dan wartawan yang ikut dalam MBJR ini. Â Â
***
Kisah ini hanyalah bagian kecil dari masa silam saya. Keterbatasan ruang, urgensi pengalaman, dan sumber sejarahnya mempengaruhi isi dan alur kisah ini. Â
Sejarawan Italia, Benedetto Croce (1866-1952), pernah berkata bahwa "semua sejarah adalah sejarah kontemporer". Maksud kontemporer di sini adalah ketika masa itu itu dibicarakan atau ditulis kembali, maka pada saat itulah sejarah itu ada atau temporer. Â
Kendatipun waktu dari pengalaman ini masih dekat dengan kondisi hari ini, namun tidak semuanya dapat diingat dan ditulis semuanya. Hanya yang dianggap penting saja oleh penulis. Di sinilah sisi subyektif sejarah yang ditulis oleh pelakunya.
Namun pada akhirnya, saya ingin mengingatkan pembaca bahwa tulisan ini bukan untuk tujuan akademik, melainkan sebagai pengingat mengenai kegiatan akademik saya tahun 2024. Â Â
Bandar Lampung, 2 Januari 2025 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H