Kalau tahun lalu (2023) saya ikut berlayar, setelah mengikuti arahan via zoom meeting, tahun ini saya berperan sejak persiapan kegiatan di Jakarta sampai pembekalan peserta secara daring (zoom meeting) dan luring di Tanjung Uban. Dalam penyiapan ini, selain dengan Tim Direktorat PPK, saya bersama dengan seorang kurator handal, Mas Wicaksono Adi.
Saya berangkat dari Lampung ke Tanjung Uban dengan pesawat via Jakarta. Setelah tiba di sana, bersama dengan para peserta, malam harinya diadakan pembekalan. Saya mengisi sesi tentang "Jalur Rempah dan  Sejarah Bahari Nusantara", sebagai pengenalan dan pengetahuan awal kepada peserta.
Esok harinya, kami mulai berlayar dengan Kapal KRI Dewaruci dari Dermaga TNI AL Tanjung Uban, dilepas oleh Direktur Dr. Restu Gunawan. Di atas kapal, hari kedua, saya mengisi sesi diskusi tentang jalur rempah dalam peran Lampung.
Setelah tiga hari berlayar, kami tiba di Pelabuhan Panjang Lampung. Kami disambut dengan meriah oleh Pemerintah Provinsi Lampung dan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah Bengkulu dan Lampung (ketuanya: Drs. Nurmatias, M.Hum).
Tiga hari peserta di Lampung dengan beragam kegiatan, antara lain kunjungan ke perkebunan lada di Sukadana Lampung Timur. Saya baru pertama melihat pohon lada, setelah sekian lama belajar dan mengajarkan tentang sejarah jalur rempah (lada).
Saya juga mengisi sesi diskusi Sejarah Lada Lampung, bersama Ketua TACB Provinsi Lampung, Pak Anshori Jausal, yang diadakan di Situs Purbakala Pugung Rahardjo. Saya pun baru pertama kali tiba di sini, setelah tiga tahun tinggal di Lampung. Â Â
Setelah itu, Kapal KRI Dewaruci bertolak menuju Jakarta. Perjalanan tidak sampai satu hari. Kami tiba di Dermaga TNI AL (Pangkalan Barat) di Jakarta. Kali, kami disambut oleh pimpinan TNI AL dan Dirjen Kebudayaan (Hilmar Farid) serta jajarannya.
Selama satu hari kami berkeliling Jakarta ke obyek-obyek sejarah, antara lain Museum Bahari Jakarta, Museum Batik, dan Museum Keramik di kawasan Kota Tua. Pada 14 Juli, masing-masing peeserta kembali ke daerahnya.
Saya naik pesawat dari Jakarta ke Lampung. Ini adalah kenangan indah dan inpiratif, suatu rihlah akademik yang penting bagi saya selaku pengajar Sejarah Maritim Indonesia di mana Jalur Rempah merupakan satu topiknya.