Mohon tunggu...
33_Romayana Alfiani
33_Romayana Alfiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - S1 kebidanan

Hobi makan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan bagi Tenaga Kesehatan

24 Juni 2022   15:35 Diperbarui: 24 Juni 2022   15:39 7237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tujuan dari pendidikan kewarganegaraan yang diberikan di Perguruan
Tinggi bertujuan untuk mengajarkan mahasiswa untuk berkarakter kuat layaknya
sila-sila dalam Pancasila yang mengutamakan Tuhan yang Maha Esa dalam
bertindak.Pendidikan kewarganegaraan mengajarkan bagaimana warga negara itu
tidak hanya tunduk dan patuh terhadap negara, tetapi juga mengajarkan
bagaimana sesungguhnya warga negara itu harus toleran dan mandiri. Pendidikan
ini membuat setiap generasi baru memiliki ilmu pengetahuan, pengembangan
keahlian dan juga pengembangan karakter publik. Pengembangan komunikasi
dengan lingkungan yang lebih luas juga tercakup dalam pendidikan
kewarganegaraan. Meskipun pengembangan tersebut bisa dipelajari tanpa
menempuh pendidikan kewarganegaran, akan lebih baik lagi jika pendidikan ini
di manfaatkan untuk pengambangan diri seluas-luasnya.
Pendidikan kewarganegaraan menekankan pada proses bagaimana
membelajarkan warga negara agar memiliki kompetensi ideal, sebagaimana
menurut Bronson(1998: 114 ) bahwa "kompetensi ideal seorang warga negara
adalah dimilikinya tiga kompetensi, yaitu civic knowledge (pengetahuan
kewarganegaraan),civic skill (keterampilan kewarganegaraan) dan civic
disposition ( karakter kewarganegaraan)". Karakter atau watak kewarganegaraan
(civic disposition) yang merupakan dasar pemikiran seorang mahasiswa
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan yang mampu menjalankan karakter-karakter
yang bertanggung jawab moral, disiplin diri, sabar, lemah lembut, belas
kasihan, jujur, tidak pilih kasih dan dalam menerapkan karakterpubliknya seperti
sopan dalam keprofesional sebagai seorang perawat ahli medis.
Pendidikan kewarganegaraan dalam konteks pendidikan nilai dan moral
tersebut memiliki kerangka sistemik pendidikan kewarganegaraan menurut
Budimansyah dan Suryadi,K(2008:180) dibangun atas paradigma baru sebagai
berikut:
1. Secara kulikuler bertujuan untuk mengembangkan potensi individu agar
menjadi warga negara Indonesia yang berakhlak mulia, cerdas, partisipatif,
dan bertanggung jawab.
2. Secara teoretik memuat dimensi-dimensi kognitif, afektif, dan
psikomotorik (civic knowledge, civic dispositions, dan civic skill) yang
bersifat konfluen atau saling penetrasi dan terintegrasi konteks substansi
ide, nilai, konsep dan moral Pancasila, kewarganegaraan yang demokratis
dan bela negara.
3. Secara programatik menekankan pada isi yang mengusung nilai-nilai
(content embedding values) dan pengalaman belajar (learning experiences)
dalam bentuk berbagai perilaku yang perlu diwujudkan dalam kehidupan
sehari-hari dan merupakan tuntutan hidup bagi warga negara dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sebagai penjabaran
lebih lanjut dari ide, nilai, konsep, dan moral Pancasila, Kewarganegaraan
yang demokratis, dan bela negara.Tujuan dari pendidikan kewarganegaraan yang diberikan di Perguruan 

Tinggi bertujuan untuk mengajarkan mahasiswa untuk berkarakter kuat layaknya 

sila-sila dalam Pancasila yang mengutamakan Tuhan yang Maha Esa dalam 

bertindak.Pendidikan kewarganegaraan mengajarkan bagaimana warga negara itu 

tidak hanya tunduk dan patuh terhadap negara, tetapi juga mengajarkan 

bagaimana sesungguhnya warga negara itu harus toleran dan mandiri. Pendidikan 

ini membuat setiap generasi baru memiliki ilmu pengetahuan, pengembangan 

keahlian dan juga pengembangan karakter publik. Pengembangan komunikasi 

dengan lingkungan yang lebih luas juga tercakup dalam pendidikan 

kewarganegaraan. Meskipun pengembangan tersebut bisa dipelajari tanpa 

menempuh pendidikan kewarganegaran, akan lebih baik lagi jika pendidikan ini 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun