1. Somba Marhula-hula
Hula-hula juga disebut sebagai “tuan” atau “raja”, sebagai sumber berkat, dan sebagai
sumber keturunan. Keturunan diperoleh dari seorang istri yang berasal dari hula-hula. Para
Hula-hula dalam adat Batak terdiri dari: Bonaniari, Bonatulang, Tulangrorobot, dan
Tulang. Ketidakadilan atau ketidaksetaraan gender sangat terlihat di dalam istilah “Naso
somba marhula-hula, siraraon ma gadong na.” Gadong dalam masyarakat Batak dianggap
salah satu makanan pokok pengganti nasi, khususnya sebagai sarapan pagi atau bekal saat
akan berangkat kerja. Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar,
seperti memiliki isi yang busuk berair. Pernyataan itu mengandung makna bahwa pihak
boru yang tidak menghormati hula-hula akan menemui kesulitan mencari nafkah.
Penghormatan tersebut ditunjukkan dalam sikap, perkataan, dan perbuatan. Orang Batak