BELINDA MENARUH KEMBALI LINGERIE MERAH DI LEMARINYA, LALU KELUAR, AKU MASIH TERDIAM LESU. AKU MENGAHAMPIRI PIANO, LALU MEMAINKANNYA DENGAN LEMBUT.
BELINDA MUNCUL DENGAN PAKAIAN YANG BERBEDA, DIA KEMBALI MENARI DENGAN GEMULAINYA, MEMBAWAKAN SEBUAH BAJU DAN DIPAKAIKAN PADA AKU, SEHINGGA BELINDA DAN AKU LARUT DENGAN TARIAN, YANG MENUNJUKKAN ROMANTISME KAMI BERDUA.
BELINDA DAN AKU SEMAKIN LARUT DENGAN TARIAN TERSEBUT, TARIAN YANG MEMPERLIHATKAN EROTISME KAMI SEMBARI BERBICARA.
BELINDA : Sudah hampir lima tahun kita menikah.
AKU : Dan lima bulan belakangan ini aku tidak kuat menahannya.
BELINDA : Tapi kau masih mencintaiku?
AKU: Semestinya menjadi kewajiban aku untuk membelikan baju atau pun celana dalam dan bra, begitu juga membelikan semua perlengkapan yang akan membuatmu tambah cantik, tapi kini tidak.
BELINDA : Tapi kau masih mencintaiku?
AKU: Tapi kau membelinya sendiri, sementara Haris tak pernah membelikanmu.
BELINDA : Tapi kau masih mencintaiku?
AKU: Aku sejujurnya tidak sanggup melihatmu terus menerus di kamar utama ini.