BELINDA MUNCUL, DIA MENARI DENGAN LIHAINYA DAN TAMPAK MEMAKAI LINGERIE MERAH, LALU BELINDA TERUS BERGERAK MEMATIKAN SAKLAR DAN DENGAN INDAHNYA MENGOBRAK-ABRIK LEMARINYA MELEMPARKAN BEBERAPA PAKAIAN, LALU MENEBARKAN BEBERAPA CELANA DALAM DAN BRA LAINNYA.
BELINDA TIBA-TIBA BERLARI CEPAT KE ARAH TIANG POLE DANCE, DIA PUN BERPUTAR-PUTAR MENGELILINGI TIANG HINGGA PALING UJUNG, HARIS PUN YANG SEDARI TADI HANYA TERSENYUM MEMANDANG, SEKETIKA MENJADI BERGAIRAH MENYAMBUT BELINDA DENGAN CINTANYA, SEHINGGA MEREKA BERDUA MENARI YANG MENUNJUKKAN BAHWA KEDUANYA SEDANG BERCINTA SAMPAI KLIMAKS DAN LEMAS.
BELINDA DAN HARIS PUN TERLELAP DI ATAS RANJANG, TAK LAMA KEMUDIAN TERDENGAR SUARA DOBRAKAN PINTU BERULANG KALI, DARI LUAR TERDENGAR SUARA AKU YANG TERUS BERTERIAK.
AKU: (BERTERIAK)Belinda, buka pintunya! Kalau tidak aku akan mendobraknya.
AKU MUNCUL MELIHAT BELINDA MENGERJAP-NGERJAPKAN MATANYA MASIH SAMBIL MENGANTUK.
BELINDA: Baru aku bilang masuk saja, pintunya tak dikunci.
HARIS MENGGELIAT DI SAMPING BELINDA, DIA MENGUAP DAN TERTUNDUK MENATAP AKU.
HARIS : Kenapa sih kau marah-marah? Ini kan hari libur, kau tidak perlu buka lemari.
AKU TAK MEMPEDULIKAN OMONGAN HARIS, AKU MENCARI-CARI LINGERIE MERAH, TIBA-TIBA BELINDA DUDUK DENGAN LINGERIE MERAH YANG AKU MAKSUD, SAAT ITU AKU TERBELALAK SEPERTI BENTENG LEPAS.
AKU: (MARAH) Lepaskan!
BELINDA : (BINGUNG) Apa?