Mohon tunggu...
Zulkarnaini
Zulkarnaini Mohon Tunggu... Administrasi - Instruktur HMI Nagan Raya/Desainer

𝓛𝓮𝓫𝓲𝓱 𝓫𝓪𝓲𝓴 𝓶𝓮𝓷𝓬𝓸𝓫𝓪 𝓶𝓮𝓶𝓹𝓮𝓻𝓫𝓪𝓲𝓴𝓲 𝓴𝓮𝓪𝓭𝓪𝓪𝓷 𝓭𝓪𝓻𝓲𝓹𝓪𝓭𝓪 𝓶𝓮𝓷𝓬𝓮𝓵𝓪 𝓴𝓮𝓪𝓭𝓪𝓪𝓷 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓪𝓭𝓪

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sejarah Perjuangan HMI

9 Juni 2023   14:05 Diperbarui: 9 Juni 2023   14:12 842
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“sesungguhnya tahun-tahun pemulaan riwayat HMI adalah hampir identik dengan kehidupan Lafran Pane sendiri. Karena dialah yang punya andil terbanyak pada mulabuka lahirnya HMI kalau tidak boleh kita katakan sebagai tokoh pendiri utamanya. ”(Media, No.7 Th.III. Rajab 1376 H/ Februari 1957, h.32)

Dengan ungkapan ini jelaslah hubungan Lafran Pane dengan HMI tidak bisa dipisahkan. Latar belakang pemikiran Lafran Pane untuk mendirikan HMI, adalah juga identik dengan latar belakang munculnya pemikiran HMI. Dengan demikian memahami pemikiran Lafran Pane, akan senantiasa terdapat proses komunikasi dan ekspresi dengan lingkungannya, yaitu dengan Indonesia yang berpenduduk mayoritas beragama Islam, dengan segala royalitas dan totalitasnya. Pemikiran Lafran tidak bisa difahami tanpa meletakkannya dalam suatu proses sejarah atau tradisi panjang yang melingkupinya.

Sesuai dengan konteksnya, latar belakang munculnya pemikiran HMI adalah:

1.Penjajahan Belanda atas Indonesia dan tuntutan perang kemerdekaan

2.Kesenjangan dan kejumhudan umat Islam dalam pengetahuan, pemahaman dan penghayatan serta pengamalan ajaran Islam

3.Kebutuhan akan pemahaman, penghayatan keagamaan

4.Munculnya polarisasi politik

5.Perkembangan paham dan ajaran komunis dikalangan masyarakat dan mahasiswa

6.Kedudukan Perguruan Tinggi dan dunia kemahasiswaan yang strategis

7.Kemajemukan bangsa Indonesia

8.Tuntutan modernisasi dan tantangan masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun