“sesungguhnya tahun-tahun pemulaan riwayat HMI adalah hampir identik dengan kehidupan Lafran Pane sendiri. Karena dialah yang punya andil terbanyak pada mulabuka lahirnya HMI kalau tidak boleh kita katakan sebagai tokoh pendiri utamanya. ”(Media, No.7 Th.III. Rajab 1376 H/ Februari 1957, h.32)
Dengan ungkapan ini jelaslah hubungan Lafran Pane dengan HMI tidak bisa dipisahkan. Latar belakang pemikiran Lafran Pane untuk mendirikan HMI, adalah juga identik dengan latar belakang munculnya pemikiran HMI. Dengan demikian memahami pemikiran Lafran Pane, akan senantiasa terdapat proses komunikasi dan ekspresi dengan lingkungannya, yaitu dengan Indonesia yang berpenduduk mayoritas beragama Islam, dengan segala royalitas dan totalitasnya. Pemikiran Lafran tidak bisa difahami tanpa meletakkannya dalam suatu proses sejarah atau tradisi panjang yang melingkupinya.
Sesuai dengan konteksnya, latar belakang munculnya pemikiran HMI adalah:
1.Penjajahan Belanda atas Indonesia dan tuntutan perang kemerdekaan
2.Kesenjangan dan kejumhudan umat Islam dalam pengetahuan, pemahaman dan penghayatan serta pengamalan ajaran Islam
3.Kebutuhan akan pemahaman, penghayatan keagamaan
4.Munculnya polarisasi politik
5.Perkembangan paham dan ajaran komunis dikalangan masyarakat dan mahasiswa
6.Kedudukan Perguruan Tinggi dan dunia kemahasiswaan yang strategis
7.Kemajemukan bangsa Indonesia
8.Tuntutan modernisasi dan tantangan masa depan.