Pada saat Muhammad mendekati usia 40 tahun, beliau makin sering gelisah, sehingga pelariannya dengan menyepi di gua Hira semakin sering kualitas maupun kuantitasnya. Suatu malam di bulan Ramadhan tepatnya 17 Ramadhan yang bertepatan pada tanggal 6 Agustus 610 M, datanglah seseorang kepadanya yang bernama Jibril yang mana datang untuk menyampaikan wahyu pertama (Q.S Al-Alaq: 1-5). Pasca menerima wahyu di gua Hira, Nabi Muhammad mendapatkan wahyu-wahyu berikutnya yang memerintahkan kepada Muhammad untuk menyampaikan “dakwah siar”. Isi dakwah tersebut adalah ajakan untuk melakukan perubahan-perubahan yang revolisoner, yang mana merubah akhlak umat manusia, karena Islam mengajarkan tentang akhlak yang baik. Perubahan yang lainnya adalah nilai persamaan atau equalistik yaitu kesetaraan antar umat manusia, tidak adanya perbedaan antara laki-laki dan perempuan, antara ras, suku, bangsa, dan lain sebagainya. Dengan nilai-nilai yang diajarkan oleh Islam berimplikasi pada penguatan nasionalisme atau keutuhan dalam berbangsa dan bernegara.
Pada fase Makkah ajaran yang disampaikan oleh Muhammad SAW, berkaitan pada nilai kehidupan atau keimanan bahwa “laa illaha illallah, kemudian perbaikan akhlak-akhlak masyarakat Arab. Karena pada saat itu yang harus dibangun pertama-tama adalah fondasi aqidah dan akhlak yang dijadikan landasan fundamental.
*Fase Madinah
Fase Madinah dimulai sejak hijrahnya Nabi Muhammad dari Makkah ke Yatsrib (diganti dengan nama Madinah). Hijrahnya Nabi Muhammad dan pengikutnya ke Yatsrib karena penduduk dan kabilah Makkah pada saat itu mengusir Nabi berseta pendukungnya sehingga Nabi pun harus pergi dari kota kelahirannya. Tetapi setelah hijrahnya Nabi Muhammad meneruskan dakwahnya sehingga masyarakat Yatsrib pun tertarik dengan beliau dan ikut masuk Islam. Sampai kemudian umat Islam di Yatsrib kian hari bertambah dan berkembang sehingga pada akhirnya kota Yatsrib diubah namanya menjadi Madinah.
Dengan bersatunya kaum Anshar (tuan rumah di Madinah) dengan Muhajirin (pendatang dari Makkah) umat Islam menjadi kuat dan semakin berkembang pesat tanpa adanya pertentangan dengan agama-agama lain yang ada pada saat itu di Madinah. Dengan konsep yang dibawa dalam ajaran Islam persamaan dan kesatuan, Madinah menjadi tempat pembinaan masyarakat Islam. Pembinaannya tidak hanya meliputi bidang aqidah, tetapi juga menyangkut masalah politik, ekonomi, sosial dan budaya.
Pada fase ini di Madinah ajaran Islam lebih ditekankan pada hukum kemasyarakatan dan muammalah sehari-hari.
Dengan perkembangan Islam yang semakin pesat ini, kaum muslimin dianggap oleh bangsa Quraiys sebagai ancaman bagi kelompok lainnya karena pastinya kelompok lain akan ikut oleh Nabi Muhammad SAW, maka kemudian bangsa Quraiys mengajak perang kepada umat Islam pertama kali dan disebut perang Badar yang dimenangkan oleh Umat Islam dan selanjutnya perang-perang dalam menaklukan Makkah seperti perang Uhud, Ahzab, Khandak. Pada prinsip peperangan yang terjadi bagi kaum muslimin peperangan ini upaya defensif idealisme dalam rangka menegakkan kalimat Tauhid.
Nabi Muhammad SAW wafat dan dimakamkan di Madinah di usia yang ke 63 pada tanggal 12 Rabiul Awal 11 H bertepatan pada tanggal 8 Juni 632 M.
SEJARAH PERJUANGAN
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
A.Latar Belakang Munculnya Pemikiran dan Berdirinya HMI